Matematika dikenal memiliki konsep-konsep yang umumnya bersifat abstrak sehingga memerlukan pola pikir kritis untuk mempelajari dan memahaminya. Kemampuan untuk memahami konsep-konsep matematika dikenal sebagai kemampuan komunikasi matematis. Kemampuan komunikasi matematis siswa dapat diukur berdasarkan kemampuannya dalam memahami dan menyerap pembelajaran. Selain itu, kemampuan komunikasi matematis siswa juga dapat ditinjau dari ranah afektif.  Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengetahui adanya pengaruh gaya belajar terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa. (2) Mengetahui adanya pengaruh antara self-efficacy terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa. (3) Mengetahui pengaruh gaya belajar terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa. (4) Mengetahui pengaruh self-efficacy terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IX-B SMP Negeri 8 Pati. Pengambilan subjek menggunakan simple random sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan angket gaya belajar, angket self-efficacy dan tes kemampuan komunikasi matematis. Teknik analisis yang digunakan yaitu analisis regresi linier sederhana dan koefisien korelasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Terdapat pengaruh antara gaya belajar terhadap kemampuan komunikasi matematis. (2) Terdapat pengaruh antara antara self-efficacy terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa. (3) Koefisien korelasi bernilai positif menunjukkan bahwa antara gaya belajar dengan kemampuan komunikasi matematis mempunyai hubungan yang positif dengan nilai determinasi sebesar 43,5%. (4) Koefisien korelasi bernilai positif menunjukkan bahwa antara self-efficacy dengan kemampuan komunikasi matematis mempunyai hubungan yang positif dengan nilai determinasi 33,3%.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025