Dedi Mulyadi (selanjutnya disingkat DM) Gubernur Jawa Barat periode 2025 – 230 memiliki pendekatan yang unik dalam merumuskan kebijakan pemerintah, berbeda gaya dengan birokrasi konvesional pada umumnya. DM lebih memilih pendekatan secara langsung dan responsif berdasarkan data dan fakta yang didapatkan dengan melakukan eksekusi tanpa berbelit-belit, sehingga tidak aneh di awal masa kepemimpinannya, DM dapat membuat efisiensi anggaran Jawa Barat mencapai Rp. 5 triliun yang berdampak langsung kepada masyarakat di bidang kesehatan, pendidikan, infrastruktur jalan, dan jaringan listrik. DM dalam menangani masalah di masyarakat seperti lingkungan, pendidikan, kesehatan tidak menunggu kajian akademik yang berlaurut-larut tetapi langsung turun lapangan untuk menindak pelanggaran, dan eksekusi. Tulisan ini menganalisis dialetika dalam pemerintahan di Jawa Barat di bawah kepemimpinan DM terutama dalam proses pengambilan keputusan yang mempertimbangkan berbagai perspektif. Pendekatan yang digunakan adalah studi kasus dialektis dalam perspektif dynamic governance. Pendekatan dialektis akan merespon tantangan dengan solusi menggabungkan berbagai sudut pandang. Pendekatan ini dapat sejalan dengan konsep dynamic governance yang menekan pentingnya pemimpin memiliki kapabilitas dinamis berpikir ke depan, berpikir ulang, dan berpikir lintas sektor dengan ini kebijakan yang dihasilkan dapat langsung cepat diterapkan dan memiliki dampak langsung kepada masyarakat. Sehingga pendekatan yang dilakukan DM secara langsung bisa menjadi model lebih progresif dibanding pendekatan konvensional tetapi perlu adannya keseimbangan antara kecepatan eksekusi dan aspek legal serta administrasi.
Copyrights © 2025