Penelitian ini bertujuan untuk menelaah implementasi akreditasi BAN-PDM pada sekolah di Sulawesi Barat dalam konteks ketidaksetaraan akses pendidikan. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif studi kasus, penelitian dilakukan di beberapa sekolah dasar dan menengah dengan melibatkan kepala sekolah, guru, serta asesor akreditasi sebagai informan utama. Data diperoleh melalui wawancara mendalam, observasi partisipatif, dan analisis dokumen, kemudian dianalisis menggunakan model interaktif Miles & Huberman.Hasil penelitian memperlihatkan bahwa pelaksanaan akreditasi menghadapi tantangan besar, terutama keterbatasan sarana-prasarana, kualitas guru, dan akses internet yang tidak merata. Walaupun demikian, sekolah berupaya mengembangkan strategi adaptif, seperti membentuk tim penjamin mutu internal, menjalin kerja sama dengan dinas pendidikan, serta memanfaatkan sumber daya lokal secara optimal. Akreditasi terbukti mendorong sekolah untuk lebih sistematis dalam melakukan evaluasi diri dan pengembangan mutu, meskipun pada praktiknya masih dominan berorientasi pada pemenuhan administrasi.Studi ini menegaskan adanya paradoks kesetaraan mutu dalam kondisi akses yang belum merata. Oleh karena itu, diperlukan dukungan afirmatif, penguatan kapasitas tenaga pendidik, serta penyempurnaan instrumen akreditasi agar lebih menekankan kualitas proses pembelajaran.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025