Pelestarian seni tradisional sejak usia dini penting karena tidak hanya menumbuhkan apresiasi budaya, tetapi juga mendukung perkembangan anak secara holistik. Penelitian ini bertujuan mengeksplorasi efektivitas integrasi tari daerah dan musik angklung dalam pembelajaran anak usia dini. Metode yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan desain pre-experimental tipe one-group pretest–posttest. Subjek penelitian melibatkan 30 anak usia 5–6 tahun di TKN Pembina dan TK Santa Theresia Pasir Penyu. Instrumen penilaian mencakup lima aspek perkembangan, yaitu motorik kasar, kecerdasan musikal, sosial-emosional, kognitif, serta bahasa dan imajinasi. Analisis data dilakukan dengan membandingkan skor pretest dan posttest menggunakan uji paired t-test. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan signifikan pada seluruh aspek perkembangan dengan rata-rata sebesar 36–41%, di mana aspek kognitif mengalami peningkatan paling tinggi. Implikasi penelitian ini menekankan pentingnya integrasi seni tradisional dalam kurikulum PAUD serta perlunya pelatihan guru untuk mendukung implementasi secara optimal.
Copyrights © 2025