Di Indonesia, HIV AIDS pertama kali ditemukan di Provinsi Bali. Hingga saat ini HIV AIDS sudah menyebar di 407 dari 507 kabupaten/kota (80%) di seluruh provinsi di Indonesia. Berbagai upaya penanggulangan sudah dilakuakan oleh pemerintah bekerjasama dengan berbagai lembaga di dalam maupun di luar negeri. Fenomena remaja yang terungkap belakanggan ini adalah banyaknya remaja yang hamil diluar nikah, aborsi, prostitusi dan penyebaran vidio porno. sarana informasi tentang kesehatan dan penyakit menular seksual (PMS) khususnya HIV/AIDS dibeberapa Sekolah Menengah Atas sangat masih kurang baik berupa bacaan yang mendidik maupun penyuluhan dari pihak-pihak yang terkait. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah untuk mengetahui pengetahuan remaja tentang HIV/AIDS dengan sikap pencegahannya di Desa Sukamulya Ciamis. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini adalah desain pre dan post implementasi penyuluhan. Pengabdian dilaksanakan di Desa Sukamulya Ciamis, jumlah Responden 15 – 20 remaja yang bersedia menjadi responden. hasil dari penfabdian ini nilai koefisien korelasi sebesar 1,00. Kriteria signifikasi korelasi dapat dikatakan ada hubungan yang signifikan, dibuktikan dengan nilai Sig. (2-talled) hasil perhitungan lebih kecil dari nilai 0,05 atau 0,01. Hasil pengabdian menunjukan adanya keeratan hubungan antara dua variabel yang digunakan dalam pengabdian ini yaitu pengetahuan tentang HIV/AIDS dan sikap pencegahan HIV/AIDS melalui Sikap Budaya Kegaluhan. Dapat ditentukan tingkat kekuatan hubungan antar variabel memiliki hubungan sempurna dengan nilai koefisien korelasi dengan hasil perhitungan lebih kecil dari nilai 0,05 atau 0,01. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Pengetahuan memiliki pengaruh terhadap perubahan sikap pencegahan HIV/AIDS melalui Penerapan Sikap Budaya Kagaluhan.
Copyrights © 2025