Karies gigi merupakan masalah kesehatan dominan di wilayah pesisir Indonesia. Data Puskesmas Pancana tahun 2023 menunjukkan prevalensi mencapai 90% pada anak dan 85% pada masyarakat pesisir, yang diperburuk oleh konsumsi gula tinggi, rendahnya kesadaran menjaga kesehatan gigi, keterbatasan tenaga medis, dan kadar fluoride air sumur yang rendah. Kondisi ini menuntut inovasi dalam strategi edukasi kesehatan masyarakat. Peningkatan pengetahuan serta keterampilan keluarga nelayan dalam pemeliharaan kesehatan gigi melalui pemanfaatan teknologi Virtual Reality (VR). Konten VR mencakup simulasi menyikat gigi yang benar, dan bahaya konsumsi gula, disusun dengan bahasa lokal dan konteks kehidupan sehari- hari masyarakat pesisir. Identifikasi masalah melalui survei & FGD, sosialisasi program, pelatihan kader dengan media VR, serta evaluasi pre-test dan post- test. Mitra masyarakat terlibat sejak perencanaan hingga keberlanjutan program. Sebelum intervensi, rata-rata skor pre-test pengetahuan peserta adalah 40%. Setelah intervensi meningkat menjadi 85%, atau naik 45 poin persentase, serta terbentuk 25 kader kesehatan gigi desa sebagai agen edukasi lokal. Selain itu, didirikan posyandu gigi berbasis kelompok nelayan sebagai sarana keberlanjutan. Program ini ditargetkan mampu menurunkan prevalensi karies hingga 20% dalam dua tahun, sekaligus menjadi model replikasi bagi komunitas pesisir lainnya.
Copyrights © 2025