Worldpopulationreview.com menyebutkan Indonesia sebagai negara dengan Indeks Sampah Salah Kelola (MWI:Mismanagement Waste Index) sangat tinggi dan termasuk satu dari 5 negara yang berkontribusi terhadap 80 % sampah plastik di lautan. Kajian ini bertujuan mengidentifikasi pengaruh air lindi TPST Piyungan terhadap keberadaan mikroplastik pada aliran sungai Opak. Sampling dilakukan pada 3 titik sungai Banyakan (penghubungkan kolam air lindi TPST Piyungan dengan sungai Opak), satu titik ke arah hulu dari pertemuan sungai Banyakan dan 1 titik ke arah hilir dari pertemuan sungai tersebut. Partikel mikroplastik dipisahkan dari kontaminan senyawa organik dengan larutan H2O2 30 % dan disentrifugasi. Endapan diamati bentuknya dan dihitung jumlahnya dengan mikroskop. Gugus fungsi plastik ditentukan dengan spektrofotometer FT-IR. Dari hasil analisis ditemukan mikroplastik 403 partikel/mL pada sampel dekat kolam air lindi dan 170 partikel /mL pada pertemuan sungai Banyakan dengan sungai Opak dan berjarak 1,52 km dari TPST Piyungan. Pada arah hulu sungai Opak yang tidak terpapar air lindi jumlah mikroplastiknya 121 partikel /mL, sedang sampel daerah hilir yang berjarak 729,76 m mengandung mikroplastik 222 partikel /mL. Mikroplastik yang ditemukan berbentuk fragment, fiber, film, foam, dan pellet dengan jumlah paling banyak berupa fragment dan jumlah paling sedikit foam. Hasil uji gugus fungsi menunjukkan mikroplastik yang ditemukan berjenis poli vinil amino atau nylon. Berdasarkan nilai signifikansi dari uji statistik One-Way ANOVA, diketahui bahwa air lindi mempengaruhi kelimpahan mikroplastik pada sungai Opak. Selain itu, terdapat keidentikan jenis dan bentuk mikroplastik pada sungai Opak dengan air lindi dari TPS Piyungan.
Copyrights © 2025