Hipertensi merupakan salah satu penyakit tidak menular yang masih menjadi tantangan di Indonesia, khususnya di wilayah kerja Puskesmas Sukawali, Kabupaten Tangerang. Berdasarkan data tahun 2025, dari 1.953 penderita hipertensi di Desa Sukawali, hanya 144 orang (7,37%) yang rutin melakukan kontrol tekanan darah. Penyebab utama rendahnya angka kontrol ini adalah kurangnya pengetahuan masyarakat tentang bahaya hipertensi dan pentingnya pengobatan serta kontrol secara teratur. Tujuan penelitian untuk meningkatkan kepatuhan masyarakat dalam melakukan kontrol tekanan darah dan meningkatkan pengetahuan mengenai bahaya hipertensi melalui intervensi berupa penyuluhan dan skrining sebagian komplikasi hipertensi. Diagnosis komunitas dilakukan menggunakan pendekatan Paradigma Blum untuk mengidentifikasi akar masalah. Prioritas masalah ditentukan melalui metode Delphi, dan akar penyebab dianalisis dengan diagram fishbone. Intervensi dilakukan dalam dua bentuk, yaitu penyuluhan dan skrining, dengan evaluasi menggunakan kuesioner pre-test dan post-test serta pendekatan sistem. Siklus pemantauan mengikuti prinsip Plan-Do-Check-Action (PDCA). Intervensi dilakukan pada 30 warga Desa Sukawali. Nilai rata-rata pre-test sebesar 63,7 meningkat menjadi 76 pada post-test, dengan 70% peserta mencapai nilai di atas target (≥76). Seluruh peserta penyuluhan juga mengikuti skrining lengkap komplikasi hipertensi, yang menunjukkan peningkatan kesadaran terhadap risiko komplikasi akibat hipertensi tidak terkontrol. Total peserta yang hadir melebihi target, yakni 42 orang. Intervensi yang dilakukan berhasil meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang hipertensi, serta menumbuhkan kesadaran pentingnya kontrol dan pengobatan rutin, yang diharapkan dapat berdampak pada peningkatan angka kontrol hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Sukawali
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025