Studi mengenai Living Qur’an merupakan studi al-Qur’an yang tidak hanya bertumpu pada eksistensi tekstualnya, melainkan studi tentang fenomena sosial yang lahir terkait dengan kehadiran al-Qur’an dalam wilayah geografi tertentu dan mungkin masa tertentu pula. Kajian living al-Qur’an semakin menarik seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat Islam terhadap ajaran agamanya. Kita banyak menjumpai kegiatan-kegiatan keagamaan, baik di tempat-tempat tertentu seperti masjid maupun di media cetak dan elektronik. Penelitian ini mengangkat tema “Pembacaan dan Pemaknaan Al-Qur'an (Studi Masyarakat Bondowoso). Sebagai upaya dan aplikasi kajian living al-Qur’an. Lokasi yang menjadi focus kajian adalah di Kabupaten Bondowoso. Kajian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, yaitu penelitian kepustakaan (library research) dan penelitian lapangan (field research) sekaligus. Sumber utama penelitian ini adalah ayat-ayat al-Qur’an yang hidup dalam masyarakat berupa fenomena prilaku maupun respons lainnya sebagai pemaknaan terhadap ayat tersebut. Sedangkan sumber sekundernya dapat berupa literatur- literatur pendukung sumber primer. Berdasarkan kajian mengenai Interaksi dan Resepsi Masyarakat Bondowoso terhadap Al-Qur'an, maka terdapat beberapa kesimpulan bahwa interaksi dibagi menjadi dua moment, yaitu rutinan dan moment insidental menyesuaikan hajat (kebutuhan). Pelaksanaan tersebut terdiri dari berbagai bentuk dan model-model ritual pembacaan al-Qur’an meliputi: (1). Khataman al-Qur’an. (2). Yasinan. (3). Tahlilan. Sedangkan resepsi dari interaksi tersebut terdapat tiga makna. Diantaranya; sebagai kitab bacaan mulia, obat hati dan sarana perlindungan dari bahaya siksa di hari akhir. Tiga makna tersebut, tidak mesti berjalan secara bersamaan, dan terkadang mempunyai makna bersamaan sekaligus.
Copyrights © 2024