Perceraian orang tua merupakan salah satu faktor risiko yang cukup signifikan dalam memengaruhiperkembangan psikologis remaja, khususnya dalam lingkungan sekolah. Dalam kegiatan pengabdianmasyarakat di SMK YPIP Talang Ubi Pali, metode psikoedukasi digunakan untuk meningkatkanpemahaman siswa mengenai dampak perceraian terhadap kesehatan mental remaja. Melalui pendekatanini, siswa diajak untuk mengenali risiko psikologis yang mungkin timbul, serta memperolehpengetahuan dan keterampilan dalam mengelola emosi dan membangun ketahanan diri secara adaptif.Hasil pelaksanaan psikoedukasi menunjukkan bahwa intervensi ini efektif dalam meningkatkankesadaran siswa terhadap isu broken home. Perceraian terbukti membawa dampak negatif terhadapaspek emosional, sosial, dan akademik siswa, seperti gangguan konsentrasi, perilaku menyimpang,kecemasan, serta ketergantungan emosional. Psikoedukasi tidak hanya membantu siswa dalammembangun ketahanan mental, tetapi juga menciptakan ruang dialog yang memungkinkan merekamemperoleh dukungan emosional dari lingkungan sekolah, termasuk teman sebaya, guru, dan konselor
Copyrights © 2025