Penelitian ini bertujuan untuk Metode penelitian yang digunakan adalah kuasi-eksperimen dengan desain nonequivalent control group, melibatkan dua kelas paralel di SD Negeri Bendungan. Kelas eksperimen memperoleh pembelajaran PBL berbasis AI menggunakan ChatGPT sebagai mitra belajar interaktif, sementara kelas kontrol mendapatkan pembelajaran PBL berbasis TI melalui pemanfaatan mesin pencari daring. Instrumen pengumpulan data berupa tes pemahaman konsep yang diberikan sebelum dan sesudah perlakuan. Hasil analisis paired samples t-test menunjukkan bahwa kedua model pembelajaran memberikan peningkatan signifikan terhadap pemahaman siswa, dengan model PBL berbasis AI menunjukkan efek yang lebih besar. Namun, hasil independent samples t-test menunjukkan tidak terdapat perbedaan signifikan antara kedua model. Dengan demikian, disimpulkan bahwa baik PBL berbasis AI maupun TI sama-sama efektif meningkatkan pemahaman konsep IPAS, meskipun PBL berbasis AI memiliki potensi dampak yang lebih kuat secara praktis. Penelitian ini menunjukkan pentingnya integrasi teknologi dalam pembelajaran berbasis masalah di sekolah dasar.
Copyrights © 2025