Abstrak Budidaya ikan nila memiliki potensi strategis dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat perdesaan, termasuk di Desa Kalirejo, Probolinggo. Namun, tingginya biaya pakan yang mencapai lebih dari 50% total biaya produksi serta ketergantungan pada pakan komersial yang harganya fluktuatif menjadi kendala utama bagi petani ikan. Program pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan kemandirian produksi pakan melalui penerapan teknologi tepat guna berupa mesin cetak pelet vertikal 3 rol. Kegiatan ini dilaksanakan bersama mitra, yaitu kelompok budidaya ikan nila di Desa Kalirejo, Probolinggo, dengan melibatkan sebanyak 20 orang peserta. Tahapan kegiatan meliputi identifikasi permasalahan melalui observasi dan wawancara, pelatihan penggunaan serta perawatan mesin cetak pelet, edukasi formulasi pakan berbasis kebutuhan ikan nila, serta implementasi dan evaluasi kinerja mesin dalam skala usaha masyarakat. Mesin yang digunakan memiliki desain vertikal dengan tiga rol penekan dan ditenagai mesin bensin 9 PK, dengan kapasitas produksi 250–400 kg/jam. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa penerapan mesin ini mampu meningkatkan efisiensi produksi pakan mandiri, menurunkan biaya operasional, serta mendukung peningkatan produktivitas budidaya ikan nila. Selain itu, pelatihan dan pendampingan yang dilakukan turut memperluas pengetahuan masyarakat dalam pengelolaan usaha perikanan yang berkelanjutan. Program ini diharapkan menjadi model pemberdayaan teknologi tepat guna yang dapat direplikasi di wilayah lain dengan karakteristik serupa, guna memperkuat sektor perikanan rakyat yang berdaya saing dan mandiri. Kata kunci: budidaya ikan nila; teknologi tepat guna; mesin cetak pelet; pakan mandiri; pemberdayaan masyarakat. Abstract Tilapia farming holds strategic potential in improving the welfare of rural communities, including those in Kalirejo Village, Probolinggo. However, high feed costs—accounting for more than 50% of total production expenses—and dependence on commercially produced feed, which is often unstable in price and accessibility, remain major challenges for small-scale fish farmers. This community service program aims to enhance production efficiency and promote feed self-sufficiency through the application of appropriate technology in the form of a vertical 3-roller pellet machine. The activity was carried out in collaboration with a local tilapia farming group in Kalirejo Village, Probolinggo, involving 20 participants. The program consisted of several key stages: identifying problems through observation and interviews, providing training on the operation and maintenance of the pellet machine, educating participants on feed formulation tailored to tilapia growth requirements, and implementing as well as evaluating the machine’s performance in a community-scale setting. The machine features a vertical design with three pressing rollers, powered by a 9 HP gasoline engine, and has a production capacity of 250–400 kg per hour. The results indicate that the adoption of this machine significantly improves feed production efficiency, reduces operational costs, and supports increased productivity in tilapia farming. Furthermore, the training and mentoring activities have expanded the participants’ knowledge in managing aquaculture enterprises more sustainably. This program is expected to serve as a replicable model of appropriate technology-based empowerment for other rural regions facing similar challenges in the aquaculture sector. Keywords: tilapia farming; appropriate technology; pellet machine; self-produced feed; community empowerment.
Copyrights © 2025