Penelitian ini menganalisis hubungan antara hasil uji SPT dan CPTu untuk estimasi daya dukung tanah (qa) di daerah dengan litologi Formasi Semarung dan Pancur, yang terdiri atas batupasir arkosik, batulempung, batuserpih, dan konglomerat. Data terdiri dari 20 titik uji SPT dan 14 titik uji CPTu, masing-masing pada tiga kedalaman sejajar. Nilai qa dihitung dari N-SPT menggunakan rumus Bowles, kemudian dikorelasikan secara linier dengan parameter CPTu, yaitu tahanan ujung konus (qc) dan hambatan selubung (fs). Sebanyak 30 pasang sampel digunakan untuk analisis, dibagi menjadi 24 pasang untuk korelasi dan 6 pasang untuk validasi. Hasil menunjukkan bahwa korelasi qc terhadap qa memiliki koefisien determinasi (R²) 0,7302 dengan akurasi 90% (MAPE 10%), sedangkan fs terhadap qa memiliki R² 0,7169 dengan akurasi 87% (MAPE 13%). Model terbaik (qc–qa) digunakan untuk menghitung daya dukung seluruh titik CPTu dan digabungkan dengan hasil SPT dalam peta sebaran daya dukung. Hasilnya menunjukkan variasi nilai yang dipengaruhi oleh kondisi geologi seperti jenis litologi, topografi, dan kedalaman.
Copyrights © 2024