Urwatul Wusqa
Faculty of Dakwah and Communication, State Institute of Islamic Studies Imam Bonjol Padang

Published : 10 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Dinamika Penentuan Awal Ramadan di Sumatera Barat Wusqa, Urwatul; Salma, Salma; Yudhiani, Walan
Al-Manahij: Jurnal Kajian Hukum Islam Vol 14 No 2 (2020)
Publisher : Fakultas Syariah IAIN Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24090/mnh.v14i2.3729

Abstract

This paper aims to explore the understanding of the Muslim community of West Sumatra about the determination of the beginning of the month of Ramadan and its implications for implementing the first day of fasting. The people of West Sumatra are always talked about when determining the first day of Ramadan because they are divided into several groups. As a result, they differ in the implementation of the first day of fasting, the implementation of Eid al-Fitr and Eid al-Adha. This type of research is field research. Data obtained through in-depth interviews with people who can provide important information about the determination of the beginning of this month, including the leader of Naqsabandiyah, Satariyah, person in charge of hisab Muhammadiyah, ru'yah NU, astronomy experts, as well as several congregations from each group. The results showed that determining the start of the month is a very old problem but always becomes new every time Ramadan comes. The problem of determining the initial crescent moon in Indonesia in general and West Sumatra in particular is basically the same but the practice depends on the different ways of understanding the context of the initial crescent of the month. In fact, these differences are very difficult to reconcile because each element remains steadfast in maintaining its sectoral ego.
Analisis Kinematik Dan Karakterisasi Massa Batuan Menggunakan Metode Kuantifikasi Geological Strength Index (GSI) Pada Lereng Tambang Batubara PT. Mifa Bersaudara Wusqa, Urwatul; Rezky, Danu Mirza
Jurnal Geosains dan Teknologi Vol 7, No 1 (2024): April 2024
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jgt.7.1.2024.47-61

Abstract

Karakterisasi dilakukan untuk mempelajari dan mengelompokkan massa batuan berdasarkan keterdapatan struktur, pelapukan serta faktor lain yang dapat mempengaruhi kondisi massa batuan, Kondisi massa batuan terus berubah seiring berjalannya waktu dan pergerakan kemajuan penambangan. Oleh karena itu, Pembaruan data mengenai kekuatan massa batuan diperlukan sebagai adjusment parameter analsis kestabilan lereng guna memastikan rekomendasi geoteknik yang dikeluarkan sesuai dengan kondisi aktual di lapangan. Metode karakterisasi massa batuan yang digunakan adalah kuantifikasi GSI yang diperbarui oleh Sonmez dan Ulusay (1999), dengan menggunakan dua parameter yaitu struktur rating dan surface condition rating. Metode kuantifikasi GSI dipakai untuk mengurangi bias dari penentuan GSI secara kualitatif. Analisis kinematik dilakukan menggunakan proyeksi stereografis menggunakan software Dips untuk menentukan potensi longsoran apa yang mungkin terjadi sesuai hasil geotechnical mapping dilapangan. Dari sembilan lereng yang di mapping, teridentifikasi tiga jenis longsoran, yakni longsoran toppling, baji, dan bidang. Hasil pengelompokkan massa batuan terhadap sembilan lereng menunjukkan bahwa kelas massa batuan sebagian besar berada pada tingkat baik dan sedang. Hasil dari GSI akan digunakan sebagai parameter masukan kekuatan massa batuan pada saat analisis dengan output rekomendasi geometri lereng tambang sesuai dengan lokasi pengukuran. Penjelasan tentang pemilihan metode kuantifikasi GSI serta tahapan penentuan nilai GSI dan analisis kinematic dibahas lebih lanjut pada paper ini.
Optimasi Lereng Highwall Tambang Batu Bara Terbuka Asam Asam Pit "X" Berdasarkan Mohr-Coulomb Failure Criterion Prajnanta, Aditya Bayu; Sihombing, Felix M.H.; Wusqa, Urwatul; Risyana, Teten; Bramantyo, Prima Laksana
Bulletin of Scientific Contribution Vol 18, No 3 (2020): Bulletin of Scientific Contribution : GEOLOGY
Publisher : Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/bsc.v18i3.29901

Abstract

Kestabilan lereng merupakan aspek yang perlu diperhatikan dalam tambang batubara terbuka Asam Asam untuk mencegah terjadinya kelongsoran. Kestabilan lereng dapat dipelajari menggunakan analisis kesetimbangan batas yang didasarkan dari teori Mohr–Coulomb Failure Criterion untuk mengetahui respons dari material batuan terhadap suatu gaya yang diberikan. Dari analisa tersebut tingkat kestabilan di lereng pertambangan dapat dikuantifikasi dengan mengukur nilai faktor keamanan (FK) dari sebuah lereng. Pada penelitian ini, penulis melakukan analisis kestabilan lereng pada tiga desain lereng highwall tambang batu Bara terbuka Asam Asam di Pit “X” yang dioperasikan oleh PT. Arutmin Indonesia, dengan bantuan perangkat lunak Geostudio SLOPE/W dan metode perhitungan nilai kesetimbangan batas Morgenstern–Price. Analisis pada ketiga lereng menunjukkan bahwa faktor keamanan dari desain lereng masih relatif tinggi dibanding standar perusahaan, sehingga penulis dapat memberi rekomendasi berupa optimasi desain. Optimasi desain lereng tambang bertujuan untuk mengurangi jumlah material yang tidak diinginkan namun masih memperhatikan nilai standar faktor keamanan dari tiap lereng. Penulis menemukan bahwa memungkinkan dilakukan optimasi dari ketiga lereng dengan mengurangi lebar bench tiap lereng dari 10 meter menjadi 7 meter, sehingga pengurangan lebar bench membuat sudut keseluruhan masing-masing lereng menjadi semakin tegak dengan kenaikan sudut sebesar 4o. Dengan dilakukannya optimasi, maka pihak perusahaan dapat mengurangi jumlah material yang tidak diinginkan dalam proses pengupasan, sehingga dapat mengurangi waktu dan biaya yang dibutuhkan dalam kegiatan ekstraksi batu bara.
Identifikasi Zona Potensi Air Tanah Menggunakan Metode Sistem Informasi Geografis (SIG) dan Analytical Hierarchical Process (AHP) di Cekungan Air Tanah (CAT) Sumbawa Besar, Provinsi Nusa Tenggara Barat Simanjuntak, Nozzel Seagal; Wusqa, Urwatul; Syahputra, Reza
Jurnal Geosains Terapan Vol 7 No 1 (2024): Jurnal Geosains Terapan
Publisher : Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.64986/jgt.v7i1.118

Abstract

Cekungan Air Tanah (CAT) Sumbawa Besar, merupakan cekungan air tanah yang terletak di Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. Daerah ini termasuk dalam wilayah tanggap darurat bencana kekeringan di Nusa Tenggara Barat, pada musim kemarau tahun 2023, sehingga dilakukan penelitian untuk mengidentifikasi zona potensi air tanah di wilayah ini. Penelitian ini menggunakan metode Sistem Informasi Geografis (SIG) dan Analytical Hierarchical Process (AHP). Metode SIG digunakan untuk analisis parameter menjadi bentuk peta, sedangkan metode AHP digunakan untuk menentukan tingkat kepentingan parameter serta pembobotannya. Terdapat 12 parameter yang digunakan dalam penelitian, yang dianggap mempengaruhi potensi air tanah, yakni geologi, geomorfologi, tutupan lahan, densitas kelurusan, jenis tanah, densitas drainase, kemiringan lereng, curah hujan, Topographic Wetness Index (TWI), roughness/kekasaran, Topographic Position Index (TPI), dan curvature/kelengkungan. Berdasarkan penggabungan seluruh parameter, dibuatlah peta zona potensi air tanah yang dibagi menjadi 3 kategori, yakni zona potensi air tanah rendah, mencakup sekitar 18% dari area penelitian, zona potensi air tanah sedang, mencakup sekitar 68% dari area penelitian, dan zona potensi air tanah tinggi, mencakup sekitar 14% dari area penelitian. Dari peta zona potensi air tanah, dapat disimpulkan bahwa zona potensi air tanah pada Cekungan Air Tanah Sumbawa Besar didominasi oleh zona potensi air tanah sedang, dengan sebagian kecil area berada pada zona rendah dan zona tinggi. Hasil perbandingan antara peta zona potensi air tanah dengan data lapangan menunjukkan hasil yang cukup baik, peta memiliki tingkat akurasi 78% terhadap data debit air sumur bor serta 85% terhadap luas daerah termasuk wilayah tanggap darurat bencana kekeringan.
Korelasi Nilai Standard Penetration Test (SPT) dan Cone Penetration Test with Pore Pressure Measurement (CPTu) untuk Estimasi Daya Dukung Tanah di Kota Batam, Kepulauan Riau Rahmadian, Firli; Oktavioni Indraswari, Asri; Wusqa, Urwatul
Jurnal Geosains Terapan Vol 7 No 1 (2024): Jurnal Geosains Terapan
Publisher : Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.64986/jgt.v7i1.120

Abstract

Penelitian ini menganalisis hubungan antara hasil uji SPT dan CPTu untuk estimasi daya dukung tanah (qa) di daerah dengan litologi Formasi Semarung dan Pancur, yang terdiri atas batupasir arkosik, batulempung, batuserpih, dan konglomerat. Data terdiri dari 20 titik uji SPT dan 14 titik uji CPTu, masing-masing pada tiga kedalaman sejajar. Nilai qa dihitung dari N-SPT menggunakan rumus Bowles, kemudian dikorelasikan secara linier dengan parameter CPTu, yaitu tahanan ujung konus (qc) dan hambatan selubung (fs). Sebanyak 30 pasang sampel digunakan untuk analisis, dibagi menjadi 24 pasang untuk korelasi dan 6 pasang untuk validasi. Hasil menunjukkan bahwa korelasi qc terhadap qa memiliki koefisien determinasi (R²) 0,7302 dengan akurasi 90% (MAPE 10%), sedangkan fs terhadap qa memiliki R² 0,7169 dengan akurasi 87% (MAPE 13%). Model terbaik (qc–qa) digunakan untuk menghitung daya dukung seluruh titik CPTu dan digabungkan dengan hasil SPT dalam peta sebaran daya dukung. Hasilnya menunjukkan variasi nilai yang dipengaruhi oleh kondisi geologi seperti jenis litologi, topografi, dan kedalaman.
Pemodelan Zona Kerentanan Fenomena Gerakan Tanah di Wilayah Kecamatan Bayah dan Sekitarnya Menggunakan Data Fenomena Gerakan Tanah Berbasis Titik Rizal, Mohammad Faisal; Syahputra, Reza; Wusqa, Urwatul
Jurnal Geosains Terapan Vol 7 No 1 (2024): Jurnal Geosains Terapan
Publisher : Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.64986/jgt.v7i1.122

Abstract

Wilayah yang menjadi daerah penelitian berada pada kavling pemetaan geologi lanjutan milik penulis yang mencakup Kecamatan Bayah dan Cibeber di Kabupaten Lebak dengan luas area 6x6 km2. Daerah penelitian ini memiliki banyak memiliki lereng yang cukup curam dengan curah hujan tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan persebaran area zona kerentanan gerakan tanah dalam piksel resolusi 15, 25, 35, dan 45. Adapun data yang digunakan berupa data kejadian longsor dan 8 faktor pemicu kejadian gerakan tanah. Dari faktor tersebut diolah menjadi 8 peta faktor pemicu kejadian gerakan tanah yang kemudian dilakukan perhitungan Weight of Evidence (WoE). Dari perhitungan WoE masing-masing piksel resolusi didapati nilai kontras yang digunakan untuk perhitungan peta Landslide Susceptibility Index (LSI). Dari peta LSI didapati suatu peta zona kerentanan gerakan tanah dengan piksel resolusi berbeda dengan pembagian indikatornya menjadi zona kerentanan gerakan tanah sangat rendah, rendah, menengah, dan tinggi. Terakhir menggunakan metode Area Under the Curvature (AUC) didapati nilai tertinggi success rate berada pada piksel resolusi 15 (AUC = 0.736) dan predictive rate pada piksel resolusi 15 (AUC = 0.674). kemiringan 35-55, elevasi 400-500m, aspek lereng barat laut, kurvatur concave, vegetasi sedang, kerapatan struktur 558.36 – 745.45 m/m2, kerapatan sungai sedang, dan curah hujan tinggi, adalah kelas faktor pemicu yang berpengaruh terhadap kejadian gerakan tanah.
Pemetaan Zona Potensi Likuefaksi Berdasarkan Korelasi Spasial dari Pengukuran CPT di Kabupaten Lebak Provinsi Banten Maunatul Maula, Vina; Wusqa, Urwatul; Nindita Sahdarani, Dyah
Jurnal Geosains Terapan Vol 5 No 2 (2022): Jurnal Geosains Terapan
Publisher : Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kabupaten Lebak merupakan kabupaten yang termasuk ke dalam wilayah administratif Provinsi Banten. Kabupaten ini berlokasi di bagian barat Pulau Jawa yang terletak pada wilayah rawan gempa bumi dengan dua sesar terdekat yang berpotensi menghasilkan gempa bumi, yaitu Sesar Cimandiri dan Sesar Ujung Kulon. Dalam penelitian ini, dilakukan pemetaan zona potensi likuefaksi berdasarkan pengukuran Cone Penetration Test (CPT) untuk menghitung Liquefaction Potential Index (LPI) daerah penelitian. Untuk menghasilkan peta zona potensi likuefaksi, dilakukan pemodelan dengan dasar Sistem Informasi Geografis (SIG) dan melakukan komparasi perbandingan pemodelan dengan metode Inverse Distance Weighted (IDW) dan metode Ordinary Kriging (OK). Komparasi dilakukan dengan membandingkan nilai parameter error dari Mean Absolute Error (MAE), Root Mean Square Error (RMSE), dan Koefisien Determinasi (R²). Dari kedua metode tersebut, diketahui bahwa metode IDW menghasilkan pemodelan yang lebih akurat dibandingkan metode OK. Berdasarkan hasil pemodelan menggunakan metode IDW, zona potensi likuefaksi yang dihasilkan menunjukkan bahwa bagian utara dan selatan daerah penelitian memiliki potensi likuefaksi rendah. Sedangkan daerah yang memiliki potensi likuefiksi tinggi hingga sangat tinggi berada di pusat daerah penelitian yang terdapat dalam wilayah Desa Cibadak, Desa Cikulur, dan Desa Cimarga.
Analisis Potensial Longsor Menggunakan Investigasi Metode di Sumedang, Indonesia Iskandarsyah; Wusqa, Urwatul; Hadikusumo, Satria Ajidarma
Jurnal Geosains Terapan Vol 5 No 1 (2022): Jurnal Geosains Terapan
Publisher : Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Longsor yang terjadi pada beberapa bulan belakangan menjadi bencana yang serius di daerah Sumedang, Jawa Barat, Indonesia. Pada awal tahun 2021, terdapat kejadian longsor yang mengakibatkan 64 orang menjadi korban. Telah dilakukan beberapa penelitian oleh pemerintah untuk menentukan penyebab terjadinya longsor di lokasi tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeteksi lokasi lain di daerah ini yang memiliki potensi longsor. Pendekatan pertama yang dilakukan adalah pendekatan regional berdasarkan data satelit untuk mengklasifikasikan informasi potensi berdasarkan data kemiringan lahan dan tutupan lahan dari data remote sensing. Pendekatan kedua adalah pendekatan investigasi secara lokal menggunakan GPR yang merupakan metode elektromagnetik. Metode ini dapat mendeteksi keberadaan microcracking yang terdapat di bawah permukaan untuk mengevaluasi klasifikasi longsor dari data remote sensing.  Berdasarkan analisis microcracking, dihasilkan daerah aman dari longsor dengan klasifikasi secara kualitatif dari potensi tinggi ke rendah.
Studi Longsor Berbasis Kecerdasan Buatan: Sebuah Tinjauan Widodo Kristyanto, Twin Hosea; Wusqa, Urwatul; Destyanto, Twin Yoshua Raharjo; Pandjaitan, M.M. Lanny W.; Lukas
Jurnal Geosains Terapan Vol 6 No 2 (2023): Jurnal Geosains Terapan
Publisher : Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tanah longsor masih menjadi topik hangat dalam diskusi bencana geologi, termasuk Indonesia. Berbagai metode, termasuk Artificial Intelligence (AI), digunakan untuk melakukan pengembangan penelitian tentang topik tanah longsor. Oleh karena itu, makalah ini bertujuan untuk menyajikan tinjauan komprehensif studi longsor berbasis AI yang berfokus pada area aplikasi tertentu, metode rekayasa fitur (FEM), dan sumber Digital Elevation Model (DEM) yang digunakan dalam penelitian. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan tinjauan sistematis terhadap studi longsor terkini (2012-2022) yang diteliti secara sistematis dalam suatu sintesis. Eksplorasi menghasilkan 26 makalah dari jurnal atau prosiding terindeks nasional dan internasional, yang disaring menjadi 12 artikel yang membahas atau menyebutkan area aplikasi tertentu, FEM, dan sumber DEM. Analisis menunjukkan bahwa aplikasi AI dalam studi longsor didominasi untuk pemetaan kerentanan longsor dan masih sedikit untuk aplikasi lain. Hal ini juga menunjukkan bahwa hampir semua studi longsor berbasis AI memilih SRTM sebagai sumber DEM. Mengenai FEM, hanya lima artikel yang membahas pemilihan faktor longsor yang penting. Ada empat FEM yang digunakan dalam studi tersebut, yaitu deduksi variabel, model faktor kepastian, algoritma C.45, dan peringkat kepentingan variabel. Dari analisis mendalam terhadap 13 artikel tersebut, dapat disimpulkan bahwa studi longsor berbasis AI di Indonesia masih perlu dikembangkan alih-alih berfokus pada pemetaan kerentanan longsor saja. Studi untuk menemukan faktor longsor yang efektif dan sumber daya DEM yang kompatibel menggunakan AI juga dapat menjadi peluang baru bagi para ahli longsor.
The Systematic and Authenticity Of Hadith In The Book Al-Ahadits Al-Mukhtarah By Buya Mawardi Muhammad (D. 1994) Azzahra, Annisa Fitri; Safri, Edi; Wusqa, Urwatul
Ishlah: Jurnal Ilmu Ushuluddin, Adab dan Dakwah Vol. 7 No. 1 (2025): Juni
Publisher : Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah IAIN Kerinci

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32939/ishlah.v7i1.445

Abstract

This research is motivated by Federspiel's classification of hadith literature studies up to the 20th century, where one of its categories is reflected in the presence of the book Al-Ahadits Al-Mukhtarah by Buya Mawardi Muhammad. This book is a compilation of hadith used as teaching material in Islamic schools, and it serves as important evidence of the development of hadith studies in the Nusantara, particularly in Minangkabau. The focus of this research is on the 2 (second) chapter of the book Al-Ahadits Al-Mukhtarah, which has not been extensively studied before, as it contains hadiths on the themes of deeds and morals widely used in Islamic education. However, it has not been thoroughly examined in terms of writing systematics and hadith quality. Additionally, the writing of hadiths in that book in some parts does not fully adhere to the hadith writing rules formulated by scholars, necessitating a scientific study to assess its conformity with academic standards in the hadith discipline. This research uses a qualitative approach with content analysis and takhrij al-hadits bi al-lafzhi methods to trace hadiths in the main book, focusing on 40 hadiths, which are analyzed in terms of sanad and matan and their conformity with primary sources (al-mashadir al-ashliyyah). This study found that the systematics of hadith writing in the book tends to be concise and thematic to facilitate student’s understanding. However, several editorial errors were found in both the sanad and matan aspects, which were most likely caused by the lengthy copying process, the involvement of calligraphers, and the use of references from secondary sources. In terms of quality, 72.5% of the hadiths are classified as shahih, 2.5% as hasan, and 25% as dha’if with varying degrees of weakness in the chain of narration. These findings indicate that the purpose of compiling the book emphasizes the conveyance of moral values and religious messages. Therefore, a scientific verification process is needed to improve the text and the hadith narrators so that this book remains suitable for use in the context of education and hadith studies. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh klasifikasi Federspiel mengenai kajian literatur hadis hingga abad ke-20, di mana salah satu kategorinya tercermin dalam kehadiran kitab Al-Ahadits Al-Mukhtarah karya Buya Mawardi Muhammad. Kitab ini merupakan kompilasi hadis yang digunakan sebagai bahan ajar di sekolah-sekolah Islam, serta menjadi bukti penting berkembangnya kajian hadis di Nusantara, khususnya di Minangkabau. Fokus penelitian ini tertuju pada juz 2 dari kitab Al-Ahadits Al-Mukhtarah yang belum banyak dikaji sebelumnya, karena memuat hadis-hadis bertema amal dan akhlak yang digunakan secara luas dalam pendidikan Islam, namun belum diteliti secara mendalam dari segi sistematika penulisan dan kualitas hadis. Selain itu, penulisan hadis dalam kitab tersebut pada beberapa bagian tidak sepenuhnya mengikuti kaidah penulisan hadis yang telah dirumuskan oleh para ulama, sehingga diperlukan kajian ilmiah untuk menilai kesesuaiannya dengan standar keilmuan dalam disiplin hadis. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisis isi dan takhrij al-hadits bi al-lafzhi untuk penelusuran hadis dalam kitab induk terhadap 40 hadis, yang dianalisis dari segi sanad dan matan serta ditelusuri kesesuaiannya dengan sumber-sumber primer (al-mashadir al-ashaliyyah). Penelitian ini menemukan bahwa sistematika penulisan hadis dalam kitab cenderung ringkas dan tematis untuk memudahkan pemahaman siswa. Namun demikian, ditemukan sejumlah kekeliruan redaksi dalam aspek sanad maupun matan, yang dapat disebabkan karena proses penyalinan yang panjang, keterlibatan penulis kaligrafi, serta penggunaan rujukan dari sumber sekunder. Dari segi kualitas, sebanyak 72,5% hadist tergolong shahih, 2,5% hasan, dan 25% dha’if dengan kelemahan yang bervariasi. Temuan ini menunjukkan bahwa tujuan penulisan kitab ini lebih menekankan pada penyampaian nilai-nilai moral dan pesan keagamaan. Sehingga, diperlukan proses verifikasi ilmiah untuk memperbaiki redaksi dan mukharrij hadis agar kitab ini tetap layak digunakan dalam konteks pendidikan dan pengkajian hadis.