Urwatul Wusqa
Faculty of Dakwah and Communication, State Institute of Islamic Studies Imam Bonjol Padang

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Dinamika Penentuan Awal Ramadan di Sumatera Barat Wusqa, Urwatul; Salma, Salma; Yudhiani, Walan
Al-Manahij: Jurnal Kajian Hukum Islam Vol 14 No 2 (2020)
Publisher : Fakultas Syariah IAIN Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24090/mnh.v14i2.3729

Abstract

This paper aims to explore the understanding of the Muslim community of West Sumatra about the determination of the beginning of the month of Ramadan and its implications for implementing the first day of fasting. The people of West Sumatra are always talked about when determining the first day of Ramadan because they are divided into several groups. As a result, they differ in the implementation of the first day of fasting, the implementation of Eid al-Fitr and Eid al-Adha. This type of research is field research. Data obtained through in-depth interviews with people who can provide important information about the determination of the beginning of this month, including the leader of Naqsabandiyah, Satariyah, person in charge of hisab Muhammadiyah, ru'yah NU, astronomy experts, as well as several congregations from each group. The results showed that determining the start of the month is a very old problem but always becomes new every time Ramadan comes. The problem of determining the initial crescent moon in Indonesia in general and West Sumatra in particular is basically the same but the practice depends on the different ways of understanding the context of the initial crescent of the month. In fact, these differences are very difficult to reconcile because each element remains steadfast in maintaining its sectoral ego.
Analisis Kinematik Dan Karakterisasi Massa Batuan Menggunakan Metode Kuantifikasi Geological Strength Index (GSI) Pada Lereng Tambang Batubara PT. Mifa Bersaudara Wusqa, Urwatul; Rezky, Danu Mirza
Jurnal Geosains dan Teknologi Vol 7, No 1 (2024): April 2024
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jgt.7.1.2024.47-61

Abstract

Karakterisasi dilakukan untuk mempelajari dan mengelompokkan massa batuan berdasarkan keterdapatan struktur, pelapukan serta faktor lain yang dapat mempengaruhi kondisi massa batuan, Kondisi massa batuan terus berubah seiring berjalannya waktu dan pergerakan kemajuan penambangan. Oleh karena itu, Pembaruan data mengenai kekuatan massa batuan diperlukan sebagai adjusment parameter analsis kestabilan lereng guna memastikan rekomendasi geoteknik yang dikeluarkan sesuai dengan kondisi aktual di lapangan. Metode karakterisasi massa batuan yang digunakan adalah kuantifikasi GSI yang diperbarui oleh Sonmez dan Ulusay (1999), dengan menggunakan dua parameter yaitu struktur rating dan surface condition rating. Metode kuantifikasi GSI dipakai untuk mengurangi bias dari penentuan GSI secara kualitatif. Analisis kinematik dilakukan menggunakan proyeksi stereografis menggunakan software Dips untuk menentukan potensi longsoran apa yang mungkin terjadi sesuai hasil geotechnical mapping dilapangan. Dari sembilan lereng yang di mapping, teridentifikasi tiga jenis longsoran, yakni longsoran toppling, baji, dan bidang. Hasil pengelompokkan massa batuan terhadap sembilan lereng menunjukkan bahwa kelas massa batuan sebagian besar berada pada tingkat baik dan sedang. Hasil dari GSI akan digunakan sebagai parameter masukan kekuatan massa batuan pada saat analisis dengan output rekomendasi geometri lereng tambang sesuai dengan lokasi pengukuran. Penjelasan tentang pemilihan metode kuantifikasi GSI serta tahapan penentuan nilai GSI dan analisis kinematic dibahas lebih lanjut pada paper ini.
Optimasi Lereng Highwall Tambang Batu Bara Terbuka Asam Asam Pit "X" Berdasarkan Mohr-Coulomb Failure Criterion Prajnanta, Aditya Bayu; Sihombing, Felix M.H.; Wusqa, Urwatul; Risyana, Teten; Bramantyo, Prima Laksana
Bulletin of Scientific Contribution: GEOLOGY Vol 18, No 3 (2020): Bulletin of Scientific Contribution : GEOLOGY
Publisher : Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/bsc geology.v18i3.29901

Abstract

Kestabilan lereng merupakan aspek yang perlu diperhatikan dalam tambang batubara terbuka Asam Asam untuk mencegah terjadinya kelongsoran. Kestabilan lereng dapat dipelajari menggunakan analisis kesetimbangan batas yang didasarkan dari teori Mohr–Coulomb Failure Criterion untuk mengetahui respons dari material batuan terhadap suatu gaya yang diberikan. Dari analisa tersebut tingkat kestabilan di lereng pertambangan dapat dikuantifikasi dengan mengukur nilai faktor keamanan (FK) dari sebuah lereng. Pada penelitian ini, penulis melakukan analisis kestabilan lereng pada tiga desain lereng highwall tambang batu Bara terbuka Asam Asam di Pit “X” yang dioperasikan oleh PT. Arutmin Indonesia, dengan bantuan perangkat lunak Geostudio SLOPE/W dan metode perhitungan nilai kesetimbangan batas Morgenstern–Price. Analisis pada ketiga lereng menunjukkan bahwa faktor keamanan dari desain lereng masih relatif tinggi dibanding standar perusahaan, sehingga penulis dapat memberi rekomendasi berupa optimasi desain. Optimasi desain lereng tambang bertujuan untuk mengurangi jumlah material yang tidak diinginkan namun masih memperhatikan nilai standar faktor keamanan dari tiap lereng. Penulis menemukan bahwa memungkinkan dilakukan optimasi dari ketiga lereng dengan mengurangi lebar bench tiap lereng dari 10 meter menjadi 7 meter, sehingga pengurangan lebar bench membuat sudut keseluruhan masing-masing lereng menjadi semakin tegak dengan kenaikan sudut sebesar 4o. Dengan dilakukannya optimasi, maka pihak perusahaan dapat mengurangi jumlah material yang tidak diinginkan dalam proses pengupasan, sehingga dapat mengurangi waktu dan biaya yang dibutuhkan dalam kegiatan ekstraksi batu bara.
Identifikasi Zona Potensi Air Tanah Menggunakan Metode Sistem Informasi Geografis (SIG) dan Analytical Hierarchical Process (AHP) di Cekungan Air Tanah (CAT) Sumbawa Besar, Provinsi Nusa Tenggara Barat Simanjuntak, Nozzel Seagal; Wusqa, Urwatul; Syahputra, Reza
Jurnal Geosains Terapan Vol 7 No 1 (2024): Jurnal Geosains Terapan
Publisher : Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.64986/jgt.v7i1.118

Abstract

Cekungan Air Tanah (CAT) Sumbawa Besar, merupakan cekungan air tanah yang terletak di Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. Daerah ini termasuk dalam wilayah tanggap darurat bencana kekeringan di Nusa Tenggara Barat, pada musim kemarau tahun 2023, sehingga dilakukan penelitian untuk mengidentifikasi zona potensi air tanah di wilayah ini. Penelitian ini menggunakan metode Sistem Informasi Geografis (SIG) dan Analytical Hierarchical Process (AHP). Metode SIG digunakan untuk analisis parameter menjadi bentuk peta, sedangkan metode AHP digunakan untuk menentukan tingkat kepentingan parameter serta pembobotannya. Terdapat 12 parameter yang digunakan dalam penelitian, yang dianggap mempengaruhi potensi air tanah, yakni geologi, geomorfologi, tutupan lahan, densitas kelurusan, jenis tanah, densitas drainase, kemiringan lereng, curah hujan, Topographic Wetness Index (TWI), roughness/kekasaran, Topographic Position Index (TPI), dan curvature/kelengkungan. Berdasarkan penggabungan seluruh parameter, dibuatlah peta zona potensi air tanah yang dibagi menjadi 3 kategori, yakni zona potensi air tanah rendah, mencakup sekitar 18% dari area penelitian, zona potensi air tanah sedang, mencakup sekitar 68% dari area penelitian, dan zona potensi air tanah tinggi, mencakup sekitar 14% dari area penelitian. Dari peta zona potensi air tanah, dapat disimpulkan bahwa zona potensi air tanah pada Cekungan Air Tanah Sumbawa Besar didominasi oleh zona potensi air tanah sedang, dengan sebagian kecil area berada pada zona rendah dan zona tinggi. Hasil perbandingan antara peta zona potensi air tanah dengan data lapangan menunjukkan hasil yang cukup baik, peta memiliki tingkat akurasi 78% terhadap data debit air sumur bor serta 85% terhadap luas daerah termasuk wilayah tanggap darurat bencana kekeringan.
Korelasi Nilai Standard Penetration Test (SPT) dan Cone Penetration Test with Pore Pressure Measurement (CPTu) untuk Estimasi Daya Dukung Tanah di Kota Batam, Kepulauan Riau Rahmadian, Firli; Oktavioni Indraswari, Asri; Wusqa, Urwatul
Jurnal Geosains Terapan Vol 7 No 1 (2024): Jurnal Geosains Terapan
Publisher : Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.64986/jgt.v7i1.120

Abstract

Penelitian ini menganalisis hubungan antara hasil uji SPT dan CPTu untuk estimasi daya dukung tanah (qa) di daerah dengan litologi Formasi Semarung dan Pancur, yang terdiri atas batupasir arkosik, batulempung, batuserpih, dan konglomerat. Data terdiri dari 20 titik uji SPT dan 14 titik uji CPTu, masing-masing pada tiga kedalaman sejajar. Nilai qa dihitung dari N-SPT menggunakan rumus Bowles, kemudian dikorelasikan secara linier dengan parameter CPTu, yaitu tahanan ujung konus (qc) dan hambatan selubung (fs). Sebanyak 30 pasang sampel digunakan untuk analisis, dibagi menjadi 24 pasang untuk korelasi dan 6 pasang untuk validasi. Hasil menunjukkan bahwa korelasi qc terhadap qa memiliki koefisien determinasi (R²) 0,7302 dengan akurasi 90% (MAPE 10%), sedangkan fs terhadap qa memiliki R² 0,7169 dengan akurasi 87% (MAPE 13%). Model terbaik (qc–qa) digunakan untuk menghitung daya dukung seluruh titik CPTu dan digabungkan dengan hasil SPT dalam peta sebaran daya dukung. Hasilnya menunjukkan variasi nilai yang dipengaruhi oleh kondisi geologi seperti jenis litologi, topografi, dan kedalaman.
Pemodelan Zona Kerentanan Fenomena Gerakan Tanah di Wilayah Kecamatan Bayah dan Sekitarnya Menggunakan Data Fenomena Gerakan Tanah Berbasis Titik Rizal, Mohammad Faisal; Syahputra, Reza; Wusqa, Urwatul
Jurnal Geosains Terapan Vol 7 No 1 (2024): Jurnal Geosains Terapan
Publisher : Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.64986/jgt.v7i1.122

Abstract

Wilayah yang menjadi daerah penelitian berada pada kavling pemetaan geologi lanjutan milik penulis yang mencakup Kecamatan Bayah dan Cibeber di Kabupaten Lebak dengan luas area 6x6 km2. Daerah penelitian ini memiliki banyak memiliki lereng yang cukup curam dengan curah hujan tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan persebaran area zona kerentanan gerakan tanah dalam piksel resolusi 15, 25, 35, dan 45. Adapun data yang digunakan berupa data kejadian longsor dan 8 faktor pemicu kejadian gerakan tanah. Dari faktor tersebut diolah menjadi 8 peta faktor pemicu kejadian gerakan tanah yang kemudian dilakukan perhitungan Weight of Evidence (WoE). Dari perhitungan WoE masing-masing piksel resolusi didapati nilai kontras yang digunakan untuk perhitungan peta Landslide Susceptibility Index (LSI). Dari peta LSI didapati suatu peta zona kerentanan gerakan tanah dengan piksel resolusi berbeda dengan pembagian indikatornya menjadi zona kerentanan gerakan tanah sangat rendah, rendah, menengah, dan tinggi. Terakhir menggunakan metode Area Under the Curvature (AUC) didapati nilai tertinggi success rate berada pada piksel resolusi 15 (AUC = 0.736) dan predictive rate pada piksel resolusi 15 (AUC = 0.674). kemiringan 35-55, elevasi 400-500m, aspek lereng barat laut, kurvatur concave, vegetasi sedang, kerapatan struktur 558.36 – 745.45 m/m2, kerapatan sungai sedang, dan curah hujan tinggi, adalah kelas faktor pemicu yang berpengaruh terhadap kejadian gerakan tanah.