<![CDATA[Latar Belakang: Implementasi kebijakan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) di rumah sakit daerah bertujuan meningkatkan efisiensi pelayanan kesehatan melalui fleksibilitas pengelolaan keuangan. Namun, ketersediaan alat kesehatan yang optimal masih menghadapi tantangan dalam aspek pemeliharaan dan dukungan teknologi informasi. Tujuan: Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh implementasi kebijakan BLUD, anggaran pemeliharaan alat kesehatan, dan infrastruktur teknologi informasi terhadap ketersediaan alat kesehatan dengan peran manajemen pemeliharaan sebagai variabel intervening di RSUD Dr. Abdul Rivai Kabupaten Berau. Metode: Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain cross-sectional. Sampel penelitian sebanyak 156 responden yang terdiri dari tenaga medis, paramedis, dan staf manajemen. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner terstruktur dan dianalisis menggunakan Structural Equation Modeling (SEM) dengan software AMOS 24.0. Hasil: Implementasi kebijakan BLUD berpengaruh positif dan signifikan terhadap ketersediaan alat kesehatan (β = 0,325; p < 0,001). Anggaran pemeliharaan alat kesehatan memiliki pengaruh positif signifikan (β = 0,289; p < 0,001), begitu pula infrastruktur teknologi informasi (β = 0,267; p < 0,001). Manajemen pemeliharaan terbukti memediasi hubungan antara ketiga variabel independen dengan ketersediaan alat kesehatan dengan nilai indirect effect sebesar 0,412. Kesimpulan: Implementasi kebijakan BLUD, anggaran pemeliharaan, dan infrastruktur teknologi informasi secara simultan berpengaruh terhadap ketersediaan alat kesehatan melalui optimalisasi manajemen pemeliharaan. Rekomendasi penelitian adalah penguatan sistem informasi manajemen aset dan peningkatan kapasitas SDM dalam maintenance management. Kata Kunci: BLUD, Anggaran Pemeliharaan, Teknologi Informasi, Ketersediaan Alat Kesehatan, Manajemen Pemeliharaan]]>
Copyrights © 2025
