<![CDATA[Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana framing digunakan dalam pemberitaan krisis lingkungan di media massa, dengan fokus pada perbandingan antara surat kabar dan media online. Framing digunakan sebagai kerangka analisis untuk memahami cara media mengkonstruksi berita tentang krisis lingkungan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan mengumpulkan dan menganalisis sampel berita krisis lingkungan dari surat kabar dan media online. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan dalam framing antara surat kabar dan media online dalam melaporkan krisis lingkungan. Surat kabar cenderung menggunakan framing yang lebih terstruktur dan mendalam, dengan fokus pada faktor-faktor penyebab, dampak, dan solusi krisis. Di sisi lain, media online cenderung menggunakan framing yang lebih visual dan berorientasi pada kecepatan informasi, dengan lebih menekankan pada aspek dramatis dan kontroversial. Penelitian ini memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang bagaimana media massa mempengaruhi persepsi masyarakat terhadap krisis lingkungan melalui cara mereka membingkai berita. Implikasi dari temuan ini dapat membantu dalam mengembangkan strategi komunikasi yang lebih efektif dalam menangani krisis lingkungan dan meningkatkan kesadaran publik akan isu-isu lingkungan. Dengan memahami perbedaan framing antara surat kabar dan media online, pihak-pihak yang terlibat dalam penyiaran informasi tentang krisis lingkungan dapat lebih baik menyesuaikan pesan mereka agar lebih relevan dan dapat diterima oleh masyarakat. Selain itu, pemahaman tentang cara media mempengaruhi persepsi publik juga dapat membantu dalam merancang program pendidikan lingkungan yang lebih efektif dan memperkuat partisipasi masyarakat dalam upaya mitigasi dan adaptasi terhadap krisis lingkungan.]]>
Copyrights © 2024
