Perkembangan teknologi digital telah meningkatkan arus informasi secara masif, tetapi juga membawa tantangan berupa penyebaran hoaks. Jurnalisme warga, sebagai bentuk partisipasi publik dalam produksi dan distribusi berita, memiliki peran penting dalam menangkal hoaks. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kontribusi jurnalisme warga dalam membendung penyebaran informasi palsu di era digital. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Data diperoleh melalui wawancara dengan jurnalis warga, analisis konten berita yang diproduksi oleh warga, serta studi literatur terkait jurnalisme warga dan hoaks. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jurnalisme warga berperan dalam menangkal hoaks melalui tiga mekanisme utama, yaitu verifikasi informasi sebelum disebarluaskan, penyebaran berita berbasis fakta melalui media sosial, dan edukasi kepada masyarakat tentang literasi digital. Kendala yang dihadapi meliputi kurangnya standar jurnalistik, keterbatasan akses terhadap sumber informasi terpercaya, serta risiko penyalahgunaan platform digital untuk kepentingan tertentu. Kesimpulan dari penelitian ini adalah jurnalisme warga memiliki potensi besar dalam menangkal hoaks, terutama dengan dukungan literasi digital yang baik dan kolaborasi dengan media arus utama serta platform media sosial. Oleh karena itu, penguatan kapasitas jurnalis warga dan penyebaran kesadaran akan pentingnya verifikasi informasi menjadi langkah strategis dalam menghadapi tantangan informasi di era digital.
Copyrights © 2025