Ungkapan “Banyak Anak Banyak Rezeki” merupakan bagian dari pandangan keagamaan yang hidup dalam masyarakat Indonesia, terutama dalam ajaran Islam yang memandang anak sebagai amanah dan anugerah dari Allah SWT. Meski demikian, dalam kehidupan modern, penting untuk mengkaji ulang pemahaman tersebut dengan mempertimbangkan tanggung jawab orang tua dalam mendidik dan mensejahterakan anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pandangan tokoh agama dan tenaga kesehatan mengenai makna “banyak anak” serta implikasinya terhadap kesehatan ibu dan kualitas tumbuh kembang anak. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan teknik wawancara mendalam, studi pustaka, dan Focus Group Discussion (FGD) yang melibatkan dua tokoh agama dan dua tenaga kesehatan dari Kecamatan Cimalaka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Islam tidak melarang memiliki banyak anak, namun memberikan penekanan kuat pada kesiapan fisik, mental, dan spiritual dalam mengasuh keturunan. Sementara itu, perspektif kesehatan menyatakan bahwa kehamilan yang terlalu sering dan tanpa pengaturan dapat menimbulkan risiko komplikasi serta menurunkan kualitas pengasuhan dan pemenuhan gizi anak. Penelitian ini menegaskan pentingnya integrasi nilai keagamaan dalam edukasi perencanaan keluarga. Kesimpulannya, konsep perencanaan keluarga dapat diterima dalam Islam selama dilandasi tanggung jawab moral, bukan semata pembatasan, sehingga mampu menjaga keberlangsungan generasi yang sehat dan berkualitas.
Copyrights © 2025