Pekalongan, yang dikenal sebagai kota batik, mengalami peningkatan timbunan sampah harian dari 418.182 m³/hari menjadi 478.642 m³/hari pada tahun 2023, yang berpotensi memperbesar kontaminasi mikroplastik di perairan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sebaran dan kelimpahan mikroplastik pada permukaan air dan sedimen di kawasan muara hingga pesisir Sungai Loji, Pekalongan. Pengambilan sampel dilakukan secara in-situ di 11 stasiun, dengan mempertimbangkan kondisi pasang menuju surut dari hulu ke arah pesisir. Analisis kelimpahan dilakukan di laboratorium, sementara sebaran mikroplastik dimodelkan menggunakan pendekatan hidrodinamika dan particle tracking dua dimensi. Hasil menunjukkan kelimpahan mikroplastik pada air berkisar 6,9–28 partikel/m³ dan pada sedimen 587,5–682,5 partikel/kg, dengan bentuk fragment dan warna hitam mendominasi lebih dari 50% sampel. Konsentrasi tertinggi pada air ditemukan di area perairan terbuka, sedangkan pada sedimen terkonsentrasi di wilayah pesisir. Faktor-faktor seperti aktivitas antropogenik, debit sungai, angin, dan arus laut memengaruhi distribusi, sementara keberadaan jetty di pesisir memperkuat akumulasi partikel di dasar perairan. Pola distribusi divergen teridentifikasi melalui model hidrodinamika yang menggambarkan pengaruh arus pasang surut dan arus sejajar pantai.
Copyrights © 2025