Penelitian ini bertujuan memahami strategi pemasaran bibit cabai dan tomat melalui media sosial serta peran jasa pengiriman dalam mendukung keberhasilan pemasaran dan kontribusinya terhadap ketahanan pangan. Pendekatan kualitatif deskriptif digunakan dengan pengumpulan data melalui wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi pada petani pembibit di Kabupaten Bojonegoro. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Facebook dan WhatsApp menjadi platform utama pemasaran karena mudah diakses dan efektif menjangkau komunitas lokal. Strategi sederhana seperti unggahan foto, testimoni pembeli, dan konten edukasi terbukti meningkatkan kepercayaan konsumen. Namun, keberhasilan promosi digital sangat bergantung pada dukungan jasa pengiriman yang cepat, aman, dan terjangkau, mengingat bibit hortikultura bersifat sensitif. Integrasi media sosial dan logistik tidak hanya meningkatkan penjualan dan keberlanjutan usaha petani, tetapi juga memastikan ketersediaan bibit berkualitas bagi petani budidaya, yang pada akhirnya memperkuat ketahanan pangan lokal. Temuan ini menegaskan pentingnya pendekatan pemasaran digital yang terintegrasi untuk sektor pertanian.
Copyrights © 2025