Kabupaten Pelalawan di Desa Ukui Dua, merupakan wilayah yang potensial dalam pengembangan peternakan sapi sebagai alternatif sumber ekonomi masyarakat selain perkebunan kelapa sawit. Sistem bagi hasil menjadi pilihan utama masyarakat dalam menjalin kerja sama antara pemilik modal dan peternak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui motivasi peternak sapi dalam mengembangkan sistem bagi hasil serta meninjau kesesuaiannya dengan prinsip ekonomi Islam, khususnya konsep mudharabah. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam, observasi, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem bagi hasil yang berkembang di Desa Ukui Dua telah mengalami modifikasi dari pembagian 50:50 konvensional menjadi sistem "sama untung, sama buntung". Sistem ini dinilai lebih adil dan mengurangi potensi kerugian sepihak karena modal awal dikembalikan terlebih dahulu sebelum keuntungan dibagi. Selain itu, perjanjian dilakukan secara lisan berdasarkan asas kepercayaan dan kekeluargaan. Dari sudut pandang ekonomi Islam, sistem ini sesuai dengan akad mudharabah karena terdapat unsur kejelasan modal, kesepakatan pembagian hasil, serta tanggungan risiko bersama antara pemilik modal dan peternak. Kesimpulannya, motivasi utama peternak dalam menjalankan sistem ini adalah untuk menciptakan kestabilan ekonomi dan memenuhi kebutuhan dasar, yang sejalan dengan nilai-nilai keadilan dan tolong-menolong dalam Islam. Sistem ini berpotensi besar untuk dikembangkan sebagai model ekonomi syariah berbasis masyarakat.
Copyrights © 2025