Latar Belakang : Fraktur pelvis atau cedera pelvis secara umum disebabkan oleh trauma energi tinggi, kecelakaan lalu lintas atau terjadi setelah jatuh dari ketinggian. Fraktur pelvis dapat terisolasi atau berhubungan dengan cedera ortopedi lain atau cedera organ lainnya Pada pasien dengan polytrauma, cedera pelvis tidak jarang terjadi.1,2,3 Kejadian fraktur pelvis dilaporkan sekitar 2% dan 8% dari seluruh kasus patah tulang. Frekuensi frakur patah tulang pada pasien multiple trauma mencapai 25%.4 Deskripsi Kasus : Seorang wanita usia 20 tahun datang setelah mengalami kecelakaan lalu lintas. Pasien mengalami kecelakaan lalu lintas mengendarai sepeda motor menabrak pohon kemudian jatuh ke jurang. Pasien mengeluhkan nyeri di pubis dan selangkangan. Pemeriksaan radiografi pelvis proyeksi AP (gambar 1) didapatkan hasil bahwa terdapat fraktur ramus superior pubis sinistra dan suspek subluksasi joint dextra menyebabkan mild diastasis pubis. Pasien didiagnosis fraktur pelvis young-burgess APC 1. Kemudian pasien dilakukan tatalaksana definitive ORIF dan repair tendon. Kesimpulan : Cedera pelvis mencakup spekturm cedera yang luas, mulai dari cedera energi rendah hingga energi tinggi. Cedera energi tinggi dapat menyebabkan lesi pelvis displaced dan berkaitan dengan penyebab morbiditas dan mortalitas. Sistem klasifikasi Young-Burgess banyak digunakan dalam kasus cedera pelvis karena dapat memandu tatalaksana awal dan fiksasi definitive. Tatalaksana awal dilakukan dengan pemasangan pelvic binder. Tatalaksana definitive cedera pelvis membutuhkan stabilisasi anterior dan/atau fiksasi posterior tergantung tipe cedera. Kata Kunci : Pelvis, Fraktur Young-Burgess
Copyrights © 2025