Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Dislokasi Patella Lateral Pada Anak Perempuan Usia 15 Tahun : Studi Kasus Pulungan, Ndilalah; Hidayatullah, Rona; Ramadan, Mohamad Alif
MJS Medical Journal of Soeradji Vol 2 No 1 (2025): MJS (Juli)
Publisher : RSUP dr.Soeradji Tirtonegoro Klaten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70605/sc2fna29

Abstract

Latar Belakang : Dislokasi patella merupakan bagian dari subluksasi intermiten hingga dislokasi yang ditandai dengan deformitas dan keterbatasan gerak pada lutut. Prevalensi dari dislokasi patella sebesar 2% hingga 3% dari keselurahan kasus cedera lutut yang berpotensi mengarah ke dislokasi patella, kasus ini sering kali terjadi pada perempuan usia muda. Penyebab tersering dari kasus ini adalah cedera ligament Vastus Medial Oblique (VMO) dan Medial Patellofemoral (MPFL). Tujuan dari laporan kasus ini adalah untuk memaparkan terkait kasus dislokasi patella yang cukup langka dan manajemen operatif pada pasien Deskripsi Kasus : Seorang Perempuan usia 15 tahun jatuh bertumpu pada kaki kanan dan jatuh hingga ke lantai. Segera setelah kejadian, pasien merasakan nyeri pada lutut kanan. Pada pemeriksaan fisik lokalis didapatkan adanya beberapa tanda dislokasi. Pada pemeriksaan rontgen genu dextra posisi antero-posterior, didapatkan adanya dislokasi patella mengarah ke bagian lateral dari genu dextra. Selanjutnya dilakukan tindakan operatif oleh dokter ortopedi. Tindakan operatif yang dilakukan yakni reposisi patella dan repair VMO ligament. Kesimpulan : Pemilihan tindakan operatif berupa repair VMO ligament dapat menurunkan morbiditas dislokasi berulang pada patella dan mempercepat penyembuhan dengan bantuan rehabilitasi post operatif  Kata Kunci : Dislokasi, Patella, Operatif, VMO Ligament
Fraktur Pelvis Young Burgess Antero Posterior Compression (APC) Tipe I : Studi Kasus Salsabila, Sajidah; Pulungan , Ndilalah; Hidayatullah, Rona
MJS Medical Journal of Soeradji Vol 2 No 1 (2025): MJS (Juli)
Publisher : RSUP dr.Soeradji Tirtonegoro Klaten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70605/ahfpes44

Abstract

Latar Belakang : Fraktur pelvis atau cedera pelvis secara umum disebabkan oleh trauma energi tinggi, kecelakaan lalu lintas atau terjadi setelah jatuh dari ketinggian. Fraktur pelvis dapat  terisolasi atau berhubungan dengan cedera ortopedi lain atau cedera organ lainnya Pada pasien dengan polytrauma, cedera pelvis tidak jarang terjadi.1,2,3 Kejadian fraktur pelvis dilaporkan sekitar 2% dan 8% dari seluruh kasus patah tulang. Frekuensi frakur patah tulang pada pasien multiple trauma  mencapai 25%.4 Deskripsi Kasus : Seorang wanita usia 20 tahun datang setelah mengalami kecelakaan lalu lintas. Pasien mengalami kecelakaan lalu lintas mengendarai sepeda motor menabrak pohon kemudian jatuh ke jurang. Pasien mengeluhkan nyeri di pubis dan selangkangan. Pemeriksaan radiografi pelvis proyeksi AP (gambar 1) didapatkan hasil bahwa terdapat fraktur ramus superior pubis sinistra dan suspek subluksasi joint dextra menyebabkan mild diastasis pubis. Pasien didiagnosis fraktur pelvis young-burgess APC 1. Kemudian pasien dilakukan tatalaksana definitive ORIF dan repair tendon. Kesimpulan : Cedera pelvis mencakup spekturm cedera yang luas, mulai dari cedera energi rendah hingga energi tinggi. Cedera energi tinggi dapat menyebabkan lesi pelvis displaced dan berkaitan dengan penyebab morbiditas dan mortalitas. Sistem klasifikasi Young-Burgess banyak digunakan dalam kasus cedera pelvis karena dapat memandu tatalaksana awal dan fiksasi definitive. Tatalaksana awal dilakukan dengan pemasangan pelvic binder. Tatalaksana definitive cedera pelvis membutuhkan stabilisasi anterior dan/atau fiksasi posterior tergantung tipe cedera.  Kata Kunci : Pelvis, Fraktur Young-Burgess