LATAR BELAKANG: Stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat malnutrisi kronis dan infeksi berulang, yang ditandai dengan panjang atau tinggi badan yang berada di bawah standar. Angka stunting di Indonesia menduduki peringkat keempat di dunia dan peringkat kedua di Asia Tenggara. Berdasarkan data akhir Januari 2021 yang diperoleh dari Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, persentase kasus stunting di Solo masih sekitar 2,77% dari total 31.453 balita di Solo dengan jumlah 1.059 kasus TUJUAN: untuk mengetahui pengaruh sosial ekonomi keluarga terhadap stunting di wilayah kerja DKK Surakarta. METODE: metode penelitian kuantitatif menggunakan Metode deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectionaldengan jumlah sampel 96 responden. HASIL: Mayoritas pendapatan lebih dari 2 juta sebanyak 62%, pendidikan mayoritas SMA sebanyak 47,0%, pekerjaan mayoritas sebanyak swasta 8% sedangkan kejadian stunting mayoritas tidak mengalami stunting sebanyak 91,7% dan terdapat pengaruh pendidikan terhadap kejadian stunting di Wilayah Kerja Dinas Kesehatan Kota Surakarta dengan nilai p 0,000. KESIMPULAN: Terdapat pengaruh pendidikan terhadap kejadian stunting di wilayah kerja Dinas Kesehatan Kota Surakarta. Kata Kunci : Stunting, Keluarga, Sosial ekonomi
Copyrights © 2025