Pemenuhan kebutuhan air bersih merupakan tantangan utama di daerah pedesaan, termasuk di Desa Munduk, Kabupaten Buleleng, Bali. Proyek pemanfaatan Mata Air Tamblingan bertujuan untuk menyediakan air bersih melalui pembangunan sumur bor, reservoir, dan jaringan perpipaan. Studi ini menganalisis kelayakan ekonomi dan keuangan proyek tersebut dengan menggunakan pendekatan kuantitatif, mencakup perhitungan biaya investasi, operasional, dan pendapatan dari penjualan air serta biaya instalasi sambungan. Indikator kelayakan finansial seperti Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), dan Benefit-Cost Ratio (B/C Ratio) digunakan untuk menilai kelayakan proyek. Berdasarkan hasil analisis, proyek pembangunan sumur bor dan reservoir di Desa Munduk dinyatakan layak untuk dilaksanakan. Secara umum, proyek ini memberikan manfaat signifikan bagi masyarakat, khususnya dalam hal ketersediaan air bersih. Secara finansial, proyek menunjukkan kelayakan dengan nilai IRR yang mendekati suku bunga pinjaman, arus kas positif sejak tahun kedua, serta nilai B/C ratio yang mulai melebihi 1 sejak tahun kelima dan mencapai puncak pada tahun ke-16. Meskipun terjadi defisit pada tahun pertama, secara keseluruhan investasi ini mampu menghasilkan manfaat ekonomi yang lebih besar dibandingkan biayanya, sehingga dapat dinyatakan layak secara ekonomi dan keuangan.
Copyrights © 2024