Kemampuan berpikir kritis krusial dalam membantu siswa memahami konsep-konsep matematika dan menyelesaikan soal matematika. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif yang bertujuan agar dapat menggambarkan kemampuan berpikir kritis siswa kelas VII dalam menyelesaikan masalah matematika terakait materi perbandingan, dengan mempertimbangkan gaya belajar masing-masing. Tiga siswa dipilih sebagai subjek penelitian, sebagai perwakilan gaya belajar masing-masing siswa. Pemilihan dilakukan berdasarkan hasil ulangan harian, dengan kategori nilai 85 sebagai kemampuan tinggi, nilai 70 – 84 sebagai kemampuan sedang, dan nilai 70 sebagai kemampuan rendah. Data dikumpulkan melalui kuesioner gaya belajar, tes berpikir kritis, serta wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa yang memiliki gaya belajar visual dan auditori cenderung menunjukkan kemampuan berpikir kritis yang baik, terutama pada aspek analisis dan inferensi, kemampuan menyusun bentuk matematika yang tepat, serta menyampaikan penjelasan yang jelas, dan menyimpulkan jawaban dengan akurat. Sedangkan, siswa yang memiliki gaya belajar kinestetik umumnya hanya menunjukkan kemampuan berpikir kritis pada tahap inferensi saja, yaitu dalam menyimpulkan jawaban secara tepat, namun belum maksimal dalam aspek lainnya.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025