Pengendalian persediaan obat yang tidak efektif di rumah sakit dapat menyebabkan kelebihan stok atau kehabisan stok, yang secara signifikan memengaruhi layanan perawatan kanker. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengendalian persediaan obat kemoterapi menggunakan metode Maximum–Minimum Stock Level (MMSL) di rumah sakit rujukan nasional. Metode penelitian deskriptif non-eksperimental dengan pendekatan kuantitatif dilakukan secara retrospektif menggunakan data penggunaan obat kemoterapi tahun 2024. Sampel dipilih secara purposive berdasarkan klasifikasi Always Better Control (ABC) dengan kriteria investasi dan konsumsi tinggi. Perhitungan MMSL menentukan tingkat stok minimum dan maksimum serta jumlah pemesanan ulang. Efisiensi dinilai menggunakan Rasio Perputaran Persediaan (ITOR). Analisis ABC mengidentifikasi 17 item kemoterapi dengan total investasi sebesar Rp7,99 miliar. Kelompok A terdiri dari 8 item (70% penggunaan), kelompok B 12 item (20%), dan kelompok C 56 item (10%). Perhitungan MMSL menghasilkan titik pemesanan ulang untuk setiap obat, dan nilai ITOR adalah 7,3, yang menunjukkan perputaran persediaan yang efisien. MMSL efektif dalam meningkatkan pengendalian inventaris obat kemoterapi, mendukung layanan onkologi yang efisien dan tidak terputus di lingkungan rumah sakit.
Copyrights © 2025