Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

HUBUNGAN ANTARA PERAN JURU PEMANTAU JENTIK DENGAN PERILAKU KELUARGA DALAM PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK DEMAM BERDARAH DENGUE DI KELURAHAN RANOTANA WERU Porogoi, Violita D.; Kaunang, Wulan P.J; Mantjoro, Eva M.
KESMAS Vol 8, No 6 (2019): Volume 8, Nomor 6, Oktober 2019
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit yang menjadi masalah kesehatan di Indonesia. Hampir seluruh kabupaten/kota di Indonesia endemis terhadap penyakit ini. Penyakit ini termasuk dalam salah satu penyakit menular dan sering menimbulkan Kejadian Luar Biasa (KLB). Untuk mengurangi kejadian DBD, keluarga dapat melakukan kegiatan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) DBD, maka dibutuhkan peran jumantik dalam meningkatkan partisipasi masyarakat untuk penerapan PSN. Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara peran juru pemantau jentik dengan perilaku keluarga dalam pemberantasan sarang nyamuk  dbd di Kelurahan Ranotana Weru. Penelitian ini menggunakan penelitian non-ekperimen kuantitatif dengan desain cross sectional study dilakukan di Kelurahan Ranotana Weru Kota Manado pada bulan Juli – September 2019. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh masyarakat yang tinggal di lingkungan 2, lingkungan 4, lingkungan 5, lingkungan 6, dan lingkungan 9. Jumlah sampel yaitu 67 responden. Penelitian ini menggunakan kuesioner yang sudah di uji validitas, lalu hasilnya dianalisis menggunakan uji statistik spearmen’s rank (rho). Dari hasil penelitian  melalui uji statistik diperoleh  p value sebesar 0,000 (<0,05), hasil tersebut menunjukan  ada hubungan antara peran juru pemantau jentik (Jumantik) dengan perilaku pemberantasan sarang nyamuk (PSN) DBD. Diperoleh nilai koefisien korelasi (r) sebesar 0,521 yang artinya hubungan kekuatan kedua variable adalah kuat, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara peran Juru Pemantau Jentik (Jumantik) dengan perilaku keluarga dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) DBD. Kata Kunci: Juru Pemantau Jentik, Pemberantasan Sarang Nyamuk, Demam Berdarah Dengue ABSTRACTDengue Hemorrhagic Fever (DHF) is one of the diseases that still become health problems in Indonesia. Almost all districts/cities in Indonesia are endemic to this disease. This disease is included in one infectious disease and often causes Extraordinary Events (EE). To reduce the incidence of dengue fever, families can carry out activities to Eradication of Mosquito Nests (EMN) Dengue Hemorrhagic Fever, so the role of Wiggler Monitoring Officers is needed in increasing community participation for the application of EMN. Research purpose to find out The Relationship Between The Role of Wiggler Monitoring Officers and Family Behavior in The Eradication of Mosquito Nests (EMN) in Ranotana Weru Village, Manado City. This study uses a Quantitative Non-experiment research design with Cross Sectional Study conducted in the District of Ranotana Weru, Manado City in July - September 2019. The population in this research are all people who live in Region 2, Region 4, Region 5, Region 6, and Region 9. The number of samples is 67 respondents. This research uses a questionnaire that has been tested for validity, then the results are analyzed using the statistical test spearman's rank (rho). From the results of the research through statistical tests obtained p value of 0,000 (<0.05), these results indicate there is a relationship between the role of Wiggler Monitoring Officers with Eradication of Mosquito Nests (EMN) Dengue Hemorrhagic Fever. Obtained correlation coefficient (r) of 0.521, which means the relationship between the two variables is strong. There is a Relationship Between The Role of Wiggler Monitoring Officers with Family Behavior in The Eradication of Mosquito Nests (EMN) Dengue Hemorrhagic Fever. Keywords: Wiggler Monitoring Officers, Eradication of Mousquito Nests, Dengue Hemorrhagic Fever
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP MASYARAKAT DENGAN TINDAKAN PENCEGAHAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI KELURAHAN WINANGUN I KECAMATAN MALALAYANG Suoth, Christina R; Mantjoro, Eva M.; Nelwan, Jeini E.
KESMAS Vol 8, No 6 (2019): Volume 8, Nomor 6, Oktober 2019
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan  oleh  nyamuk betina  dari spesies  Aedes  aegypti  dan  Aedes albopictus.  Asia  Pasifik menanggung 75% dari beban dengue di dunia antara tahun 2004 dan 2010, sementara Indonesia dilaporkan sebagai negara ke-2 dengan kasus DBD terbesar dari 30 negara wilayah endemis. Penelitian ini menggunakan metode Survei Analitik, dengan menggunakan rancangan Cross Sectional Study (studi potong lintang) dan dilaksanakan di Kelurahan Winangun I Kecamatan Malalayang. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh rumah tangga yang ada di Kelurahan Winangun I Kecamatan Malalayang yaitu sebanyak 2085 KK, dengan sampel sebanyak 100 responden. Penelitian ini menggunakan kuesioner, dan pengolahan data menggunakan SPSS. Hasil penelitian menunjukan terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan (p= 0.024 ) dan sikap (p= 0.001) dengan tindakan pencegahan demam berdarah dengue. Pengetahuan dan sikap masyarakat berhubungan dengan tindakan pencegahan demam berdarah dengue di Kelurahan Winangun I Kecamatan Malalayang. Diharapkan masyarakat dapat lebih aktif lagi melakukan tindakan pencegahan dengan 3M dan Pemberantasan Sarang Nyamuk. Kata Kunci : Pengetahuan, Sikap, Tindakan Pencegahan DBD  ABSTRACTDengue Hemorrhagic Fever (DHF) is an infectious disease caused by dengue virus that is transmitted by female mosquitoes from the species Aedes aegypti and Aedes albopictus. Asia Pacific bears 75% of the burden of dengue in the world between 2004 and 2010, while Indonesia is reported as the 2nd country with the largest dengue cases among 30 endemic regions. This study uses the Analytical Survey method, using a cross sectional study design and was carried out in Winangun I Village, Malalayang District. The population in this study were all households in Winangun I Village, Malalayang District, as many as 2085 households, with a sample of 100 respondents. This study uses a questionnaire, and data processing using SPSS. The results showed a significant relationship between knowledge (0.042) and attitude (p = 0.001) with DHF prevention measures in Winangun I Village, Malalayang District. Knowledge and attitude of the community are related to the prevention of dengue hemorrhagic fever in Winangun I Village, Malalayang District. It is hoped that the community can be more active in taking precautions with 3M and the Eradication of Mosquito Nest. Keywords : Knowledge, Attitudes, Preventive Measurer of DHF
HUBUNGAN ANTARA PERILAKU KELUARGA DAN PERAN JURU PEMANTAU JENTIK (JUMANTIK) DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI KELURAHAN MALALAYANG I KECAMATAN MALALAYANG KOTA MANADO Mullo, Debora P.; Mantjoro, Eva M.; Kaunang, Wulan P.J.
KESMAS Vol 8, No 7 (2019): Volume 8, Nomor 7, NOVEMBER 2019
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah suatu penyakit yang menjadi faktor masalah kesehatan sampai sekarang yang mengakibatkan kematian.. Untuk menurunkan angka kasus kejadian DBD, maka harus diperlukan peran jumantik dalam menerapkan kegiatan upaya pencegahan DBD terhadap perilaku keluarga di Kelurahan Malalayang I. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara perilaku keluarga dan peran juru pemantau jentik (Jumantik) dengan kejadian Demam Berdarah Dengue di Kelurahan Malalayang I Kecamatan Malalayang Kota Manado. Penelitian ini menggunakan penelitian survei analitik kuantitatif dengan rancangan penelitian cross sectional study atau potong lintang di Kelurahan Malalayang I Kecamatan Malalayang Kota Manado pada bulan Juli – Oktober 2019. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh masyarakat yang tinggal di lingkungan 1 sampai 11 Lingkungan. Jumlah sampel 344 responden  namun yang didapatkan pada saat penelitian 200 responden. Penelitian ini menggunakan kuesioner yang sudah di uji validitas, lalu hasilnya dianalisis menggunakan uji statisti chi square. Hasil penelitian melalui uji statistik perilaku keluarga mengenai pengetahuan diperoleh nilai p value sebesar 0,021 (>0,05) menunjukan bahwa tidak ada hubungan antara pengetahuan dengan kejadian DBD. Sedangkan uji statistic perilaku keluarga mengenai sikap diperoleh nilai p value sebesar 0,821 (>0,05) menunjukan bahwa tidak ada hubungan antara sikap dengan kejadian DBD, dan uji statistic perilaku keluarga mengenai tindakan diperoleh nilai p value sebesar 0,000 (<0,05) menunjukan bahwa ada hubungan antara sikap dengan kejadian DBD. Uji statistik peran Jumantik diperoleh nilai p value sebesar 0,000 (<0,05) hasil tersebut menunjukan bahwa ada hubungan antara peran Jumantik dengan kejadian DBD.  Kata Kunci: Perilaku Keluarga, Juru Pemantau Jentik, Demam Berdarah Dengue ABSTRACTDengue Fever (DBD) is a disease that is a factor of health problems until now that resulted in death. To lower the number of cases of DBD events, the role must be required in applying the activities of the DBD prevention efforts to the family behavior in the village Malalayang I. This research aims to know the relationship between family behavior and the role of the criminal flick monitoring with the occurrence of Dengue fever in the village Malalayang I District Malalayang Manado. This study used quantitative analytical survey research with the research draft of cross sectional study or cut latitude in Malalayang I village of Malalayang City of Manado in July – October 2019. The population in this research is a whole community living in an environment of 1 to 11 wards. The sample number of 344 respondents but obtained at the time of research was 200 respondents. This research uses questionnaires that have been in the validity test, and the results are analyzed using the Chi Square statistical test. The results of the study through a statistical test of family behaviour regarding knowledge obtained the value of p value 0.021 (> 0.05) showed that there is no relationship between knowledge and the events of DF. While the test statistic family behaviour about the attitude gained a p value value of 0.821 (> 0.05) indicates that there is no relationship between the attitude with the DF incident, and the test statistic the family behavior of the action obtained a p value of 0.000 (< 0.05) indicates that there is a relationship between attitudes with DF events. The role of flick monitoring statistical test obtained a p value of 0.000 (< 0.05) that results showed that there is a relationship between flick monitoring role and DF event.  Keywords: family conduct, flick monitoring, Dengue fever
HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI INTERPERSONAL DAN MOTIVASI PETUGAS KESEHATAN TERHADAP KEPATUHAN BEROBAT PENDERITA TUBERKULOSIS (TB) PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TUMINTING MANADO Mustafa, Nadila; Mantjoro, Eva M.; Asrifuddin, Afnal
KESMAS Vol 8, No 6 (2019): Volume 8, Nomor 6, Oktober 2019
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tuberkulosis sampai saat ini masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di dunia, terutama di negara negara berkembang termasuk di Indonesia. Penyakit tuberkulosis paru termasuk penyakit pembunuh nomor dua di indonesia diantara penyakit menular dan menempati urutan ketiga dalam kategori sepuluh penyakit pembunuh tertinggi di Indonesia. Di manado sendiri kasus tuberkulosis terbanyak berada di wilayah kerja Puskesmas Tuminting dengan jumlah kasus 149 kasus dari tahun 2018 sampai dengan awal tahun 2019. Tujuan penelitian ini Untuk mengetahui hubungan antara komunikasi interpersonal dan motivasi petugas kesehatan dengan kepatuhan berobat penderita tuberkulosis (TB) paru di wilayah kerja Puskesmas Tuminting. Jenis penelitian ini adalah penelitian survey analitik dengan rancangan penelitian potong lintang (cross sectional study) dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Tuminting Manado pada bulan Agustus – September 2019. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh kasus baru tuberkulosis paru yang ada di Puskesmas Tuminting sejak bulan Januari sampai bulan Juni 2019 yaitu 99 kasus baru. Jumlah sampel yang digunakan yaitu 59 responden yang menderita tuberkulosis (TB) paru dan masuk dalam kriteria inklusi. Penelitian ini menggunakan kuisioner yang sudah diuji validitas, kemudian diolah menggunakan SPSS dengan perhitungan Chi- Square. Hasil penelitian menunjukkan berdasarkan uji statistik maka diperoleh nilai p value untuk hubungan komunikasi interpersonal dengan kepatuhan berobat yaitu responden dengan komunikasi baik dengan kepatuhan berobat sebanyak 43 responden (43%), komunikasi kurang dengan kepatuhan berobat sebanyak 2 responden (2%), dengan nilai p value 0,000 < 0,05. Maka secara statistik nilai p value bermakna. Hasil penelitian motivasi petugas kesehatan dengan kepatuhan berobat penderita tuberkulosis (TB) paru yaitu responden dengan motivasi baik dengan kepatuhan berobat sebanyak 40 responden (40%), motivasi kurang dengan kepatuhan berobat sebanyak 5 responden (5%) dengan nilai p value 0,032 < 0,05. Maka secara statistik nilai p value bermakna. Kata Kunci: Komunikasi Interpersonal, Motivasi Petugas Kesehatan, TB Paru ABSTRACTTuberculosis is still a public health problem in the world, especially in developing countries including Indonesia. Pulmonary tuberculosis is the second killer in Indonesia among infectious diseases and ranks third in the category of the ten highest killer diseases in Indonesia. In Manado, the most tuberculosis cases are in the working area of Tuminting Health Center with 149 cases from 2018 until the beginning of 2019. The purpose of this research is to determine the Relation between interpersonal communication and motivation of health workers with compliance with treatment of patients with pulmonary tuberculosis (TB) in the working area of Tuminting Health Center. The type of this research is analytic survey research with cross-sectional research designs conducted in the Tuminting Community Health Center in Manado in August - September 2019. The population in this research were all new cases of pulmonary tuberculosis in Tuminting Health Center from January to June 2019, that 99 new cases. The samples used were 59 respondents who suffered from pulmonary tuberculosis (TB) and included in the inclusion criteria. This research used a questionnaire that has been tested for validity, then processed using SPSS with Chi-Square calculations. The result showed based on statistical tests the p value obtained for the relation Interpersonal communication of research results with treatment compliance that respondents with good communication with treatment compliance as much as 43 respondents (43%), lack of communication with treatment compliance as much as 2 respondents (2%), with p value 0,000 < 0,05. So statistically the p value is meaningful. The results of the motivation of health workers with adherence to treatment for pulmonary tuberculosis (TB) respondents were respondents with good motivation with medication adherence as many as 40 respondents (40%), less motivation with medication adherence as many as 5 respondents (5%) with a p value of 0.032 < 0,05. So statistically the p value is meaningfulKeywords: Interpersonal Communication, Motivation of Health Workers, Pulmonary Tuberculosis
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPATUHAN ODHA DALAM MENJALANI TERAPI ANTIRETROVIRAL DI PUSKESMAS TIKALA BARU KOTA MANADO TAHUN 2019 Talumewo, Olrike C.; Mantjoro, Eva M.; Kalesaran, Angela F. C.
KESMAS Vol 8, No 7 (2019): Volume 8, Nomor 7, NOVEMBER 2019
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu masalah utama kesehatan masyarakat dunia yang menyerang penduduk di berbagai negara, baik negara maju maupun negara berkembang adalah masalah HIV/AIDS. Satu-satunya pengobatan yang dapat dilakukan adalah pengobatan menggunakan kombinasi obat Antiretroviral (ARV) atau dikenal dengan istilah terapi antiretroviral. Orang yang hidup dengan HIV/AIDS (ODHA) yang memulai terapi ARV lebih awal atau segera setelah infeksi HIV akan memiliki harapan hidup yang sama dengan orang HIV-negatif pada usia yang sama dan dapat mencegah infeksi HIV berkembang menjadi penyakit AIDS serta menurunkan risiko kematian akibat gejala AIDS. Pengobatan menggunakan terapi ARV dilakukan seumur hidup, oleh karena itu dibutuhkan tingkat kepatuhan yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kepatuhan ODHA dalam menjalani terapi ARV. Jenis penelitian ini menggunakan metode survei analitik dengan pendekatan studi potong lintang yang dilakukan pada bulan september 2019 di Puskesmas Tikala Baru Kota Manado. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 64 responden dengan metode accidental sampling. Analisis data pada penelitian ini yaitu analisis univariat dan bivariat yang menggunakan uji chi square dengan tingkat kepercayaan  95% atau α = 0,05.  Hasil penelitian yaitu didapatkan sebanyak 11,1% tidak mematuhi pengobatan antiretroviral sedangkan 88,9% mematuhi pengobatan. Hasil uji statistik yang dilakukan diperoleh adanya hubungan yang bermakna antara pengetahuan (p = 0,005), persepsi (p = 0,016) dan tidak ada hubungan yang bermakna antara dukungan sosial (p = 0,708) dengan kepatuhan ODHA dalam menjalani terapi ARV.  Kata Kunci: Kepatuhan, ARV, ODHA ABSTRACTOne of the main problems of world public health that attacks people in various countries, both developed and developing countries is HIV/AIDS. The only treatment that can be done is treatment using a combination of antiretroviral drugs (ARVs) or known as antiretroviral therapy. People living with HIV/AIDS (PLWHA) who start ARV therapy earlier or soon after HIV infection will have the same life expectancy as HIV-negative people of the same age and can prevent HIV infection from developing into AIDS and reduce the risk of death from AIDS symptoms. Treatment using antiretroviral therapy is done for a lifetime, therefore a high level of adherence is needed. This study aims to determine the factors associated with PLWHA adherence in undergoing ARV therapy. This type of research uses an analytical survey method with a cross-sectional study approach conducted in September 2019 at the Tikala Baru Health Center in Manado. The number of samples in this study were 64 respondents recruited with accidental sampling method. Data analysis in this research is univariate and bivariate analysis using chi square test with 95% confidence level or α = 0.05. The results obtained was 11.1% respondents did not comply with antiretroviral treatment while 88.9% adhered to treatment. The results of statistical tests carried out obtained a significant relationship between knowledge (p = 0.005), perception (p = 0.016) and there was no significant relationship between social support (p = 0.708) with PLHWA adherence in undergoing ARV therapy. Keywords: Adherence, ARVs, PLHWA
HUBUNGAN ANTARA KONSUMSI PURIN RIWAYAT KELUARGA DAN JENIS KELAMIN DENGAN KEJADIAN HIPERURISEMIA PADA LANSIA DI KELURAHAN MALALAYANG I TIMUR Manoppo, Maria T.L; Ratag, Budi T.; Mantjoro, Eva M.
KESMAS Vol 8, No 7 (2019): Volume 8, Nomor 7, NOVEMBER 2019
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hiperurisemia adalah peningkatan kadar asam urat yang melebihi batas normalnya. Konsumsi makanan purin yang tinggi dapat menyebabkan terjadinya hiperurisemia. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan antara konsumsi purin, riwayat keluarga, dan jenis kelamin dengan kejadian hiperuisemia pada lansia di Kelurahan Malalayang I Timur. Penelitian ini menggunakan observasional analitik dengan desain cross sectiona study, penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober sampai november 2019 di Kelurahan Malalayang I Timur. Sampel yang digunakan sebesar 54 lansia. Instrumen penelitian: kuesioner, alat rapid test asam urat, dan formulir recall 1x24 jam, dan buku foto makanan. Pengolahan data menggunakan uji chi- square dengan α 0,05. Konsumsi purin dengan hiperurisemia terdapat hubungan yang bermakna dengan p- value 0,001, riwayat keluarga dengan hiperurisemia tidak terdapat hubungan yang bermakan dengan p- value 1,000, dan jenis kelamin dengan hiperurisemia terdapat hubungan yang bermakna dengan p- value 0,004. Kata kunci : Hiperurisemia, Konsumsi Purin, Riwayat Keluarga, Jenis Kelamin ABSTRACT Hyperuricemia is an increase in uric acid levels that exceeds normal limits. High consumption of purine foods can cause hyperuricemia. The purpose of this research was to determine the relationship between purine consumption, family history, and gender with the incidence of hyperuricemia in the elderly in Kelurahan Malalayang I Timur. This research uses an analytic observational cross-sectional study design, this research was conducted from October to November 2019 in the East Malalayang I Village. The sample used was 54 elderly. Research instruments: questionnaires, gout rapid test kits, and 1x24 hour recall forms, and food photo books. Data processing using a chi-square test with α 0.05. Purine consumption with hyperuricemia has a significant relationship with a p-value of 0.001, a family history of hyperuricemia has no relationship with a p-value of 1,000, and gender with hyperuricemia has a significant relationship with a p-value of 0.004. Keywords : Hyperuricemi, Consumption of Purine, Family History, Gender
ANALISIS FAKTOR PERILAKU KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE DIWILAYAH KERJA PUSKESMAS TIKALA BARU Palar, Alexander Agung; Mantjoro, Eva M; Asrifuddin, Afnal
KESMAS Vol 10, No 4 (2021): VOLUME 10, NOMOR 4, APRIL 2021
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyakit Demam Berdarah Dengue adalah penyakit yang disebabkan oleh virus Dengue ditularkan kepada manusia melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes Albocpictus. Faktor resiko penyakit Demam Berdarah Dengue anatara lain Mengantung baju atau Pakaian , terdapat sampah berserakan di sekitar rumah. Tujuan Penelitian ini Menganalisis perilaku membuang sampah dan perilaku menggantung pakaian sembarangan dengan kejadian demam berdarah dengue di wilayah kerja Puskesmas Tikala Baru. Metode Penelitian ini yang di gunakan yaitu penelitian Survei analitik dengan rancangan Kasus control. Total responden yang di ambil yaitu 58 orang dengan pembagian 29 responden Kasus dan 29 responden kontrol. Alat ukur yang di gunakan yaitu kuisoner dengan uji statistik Chi Squuare. Hasil Penelitian terdapat hubungan antara membuang sampah sembarangan (p- value = 0.012) dengan kejadian DBD. hasil penelitian ini diketahui juga nilai OR sebesar 51,750. tidak terdapat hubungan antara perilaku mengantung pakaian sembarangan (p-value =0,06) dengan kejadian DBD. Dari penelitian ini diketahui OR sebesar 22.840. Kesimpulan dari penelitian ini Terdapat hubungan antara membuang sampah sembarangan dengan kejadian DBD, dan tidak terapat hubungan antara mengantung pakaian sembarangan dengan kejadian DBD. Kata Kunci : Perilaku dan Demam Berdarah Dengue ABSTRACTDengue fever is caused by dengue virus and transmitted to humans through the bite of Aedes Agepty and Aedes Albupicto. The risk factors of dengue fever are hanging clothes or clothes free to wear,and trash scattered around the house. The purpose of this research is to analyze the behavior of littering and hanging clothes freely and carelessly with the incidence of dengue fever in the Tikala Baru Community Health center. The research method that is used was analytic survey with a case-control design, the respondents ware taken by 60 people and divided by 29 people of case respondents and 29 people of control respondents. The measuring instrument used was a questionnaire with the chi square statistical test. The results of this research showed the relationship between littering (p= value = 0.012 ) and the incidence of dengue. Based on theresults of this research, also known that the OR valueis 51,750. There is no relationship between the behavior of hanging clothing carelessly (p-value = 0,06) with the incidence of dengue. Based on this research, it is known that the OR value is 22,840. The conclusion of this research is that there is a relationship between littering and the incidence of dengue, and there is no relationship between hanging clothes carelessly with the incidence of dengue. Keywords: Behavior and Dengue Hemorrhagic Fever
HUBUNGAN JARAK DAN DURASI PEMAKAIAN SMARTPHONE DENGAN KELUHAN KELELAHAN MATA PADA MAHASISWA FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNSRAT DI ERA PANDEMI COVID-19 Gumunggilung, Della; Doda, Diana V. D.; Mantjoro, Eva M.
KESMAS Vol 10, No 2 (2021): VOLUME 10, NOMOR 2, FEBRUARI 2021
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keluhan kelelahan mata merupakan masalah yang akan sering dijumpai dikalangan masyarakat.  Berdasarkan data dari World Health Organization (WHO) menunjukkan angka kejadian kelelahan mata atau as the nopia di dunia berkisar 75 persen sampai 90 persen. Survey knowledge, attitude, and practices (KAP) pada dokter mata di India melaporkan asthenopia sebanyak 97,8%.  Dimasa pandemi Covid-19 ini penggunaan smartphone semakin meningkat dikarenakan proses pembelajaran dilakukan secara daring, sehingga ada kemungkinan meningkatkan keluhan kelelahan mata. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui hubungan jarak dan durasi Pemakaian smartphone dengan keluhan kelelahan mata pada mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat. Metode penelitian adalah survei analitik dengan desain penelitian yaitu cross sectional (potong lintang). Penelitian dilakukan pada mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode simple purposive sampling dengan jumlah sampel 74 responden didapatkan melalui kuesioner online pada google from. Analisis data yang digunakan berupa analisis univariat dan analisis bivariat. Pengolahan data yang digunakan uji chi square test, untuk tingkat signifikan 95%(=0.05). Hasil penelitian ini diperoleh dari 74 responden terdapat 61 (82,4 %) responden dengan keluhan kelelahan mata akibat penggunaan smartphone. Hasil penelitian didapatkan adanya hubungan jarak pemakaian smartphone kurang baik dengan keluhan kelelahan mata pada mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat (p-value =0,024) dan tidak terdapat hubungan durasi pemakaian smartphone dengan keluhan kelelahan mata pada mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat (p-value= 0,955).  Kesimpulan penelitian ini yaitu terdapat hubungan jarak pemakaian smartphone dengan keluhan kelelahan mata pada mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat. Disarankan bagi pengguna smartphone, khususnya mahasiswa untuk menggunakan smartphone dengan jarak yg sesuai peraturan.  Kata kunci: jarak, durasi, smartphone, keluhan kelelahan mata. ABSTRACT:Complaints of eye fatigue are a problem that will often be encountered among the public. Based on data from the World Health Organization (WHO), the incidence of eye fatigue or asthenopia in the world ranges from 75 percent to 90 percent. A Survey of knowledge, attitude, and practices (KAP) on ophthalmologists in India reported asthenopia as much as 97.8%. During the Covid-19 pandemic, the use of smartphones is increasing because the learning process is carried out online, so there is the possibility of increasing eye fatigue complaints. The research objective was to determine the relationship between distance and duration of smartphone use and eye fatigue complaints among students of the Public Health Faculty. The research method was an analytic survey with a cross-sectional research design. The research was conducted on students of the Faculty of Public Health. The sampling technique used a simple purposive sampling method with a sample size of 74 respondents obtained through an online questionnaire on the google form. The data analysis used was in the form of univariate analysis and bivariate analysis. Data processing used the chi-square test, for a significant level of 95% (= 0.05). The results of this study were obtained from 74 respondents, there were 61 (82.4%) respondents with complaints of eye fatigue due to smartphone use. The results showed that there was a relationship between smartphone usage and complaints of eye fatigue in students of the Faculty of Public Health (p-value = 0.024) and there was no relationship between the duration of smartphone use and complaints of eye fatigue in students of the Faculty of Public Health (p-value = 0.955). This study concludes that there is a relationship between the distance of smartphone use and eye fatigue complaints in students of the Faculty of Public Health. It is recommended for smartphone users, especially students, to use smartphones at a distance that fits the regulations. Keywords: distance, duration, smartphone, eye complaints.
GAMBARAN ASUPAN ZAT GIZI MAKRO TENAGA PENDIDIK DAN KEPENDIDIKAN FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SAM RATULANGI SAAT PEMBATASAN SOSIAL MASA PANDEMI COVID-19 Wibowo, Febriana P. P.; Amisi, Marsella D.; Mantjoro, Eva M.
KESMAS Vol 10, No 1 (2021): VOLUME 10, NOMOR 1, JANUARI 2021
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kebutuhan gizi yang harus terpenuhi berasal dari zat gizi makro yaitu karbohidrat, lemak, dan protein serta zat gizi mikro. Kecukupan gizi sangat penting peranannya dalam produktivitas kerja pada tenaga pendidik dan kependidikan. Selama masa pandemi Covid-19 sekarang ini tenaga pendidik dan kependidikan sangat penting untuk menerapkan pola hidup sehat dengan mengkonsumsi asupan makanan yang bergizi serta sehat dan seimbang untuk dapat meningkatkan sistem daya tahan tubuh yang baik sehingga bisa terhindar dan terlindungi dari penularan Covid-19. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran asupan zat gizi makro tenaga pendidik dan kependidikan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi saat pembatasan sosial masa pandemi Covid-19. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan desain penelitian survei deskriptif, yang dilakukan di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi pada bulan April sampai Oktober 2020. Subjek dalam penelitian ini yaitu tenaga pendidik dan kependidikan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi, dengan jumlah sampel sebanyak 40 responden. Instrumen penelitian ini menggunakan kuesioner formulir food record dalam 2x24 jam dan buku foto makanan. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis univariat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki tingkat asupan karbohidrat kategori kurang sebanyak 31 orang (77,5%) sedangkan tingkat asupan lemak kategori kurang sebanyak 24 orang (60%) dan tingkat asupan protein kategori cukup sebanyak 16 orang (40%). Kata Kunci :  Asupan Zat Gizi Makro, Tenaga Pendidik dan Kependidikan, Covid 19 ABSTRACTNutritional needs that must be met come from macronutrients, namely carbohydrates, fats, and proteins and micronutrients. Nutritional adequacy is very important in the role of labor productivity in educators and education staff. During the current Covid-19 pandemic, educators and education staff are very important to implement a healthy lifestyle by consuming nutritious and healthy and balanced food intake to be able to improve a good immune system so that it can be avoided and protected from Covid-19 transmission. The purpose of this study was to describe the intake of macro nutrients among educators and education staff at the Faculty of Public Health, Sam Ratulangi University during the Covid-19 pandemic social restrictions. This type of research uses quantitative research with descriptive survey research design, which was conducted at the Faculty of Public Health, Sam Ratulangi University in April to October 2020. The subjects in this study were educators and education workers of the Faculty of Public Health, Sam Ratulangi University, with a sample of 40 respondents. This research instrument uses food record form questionnaires in 2x24 hours and food photo books. The analysis used in this study is univariate analysis. The results showed that most respondents had a lower level of carbohydrate intake of 31 people (77.5%) while the level of fat intake category is less as much as 24 people (60%) and the level of protein intake category is enough as much as 16 people (40%). Keywords : Macro Nutrient Intake, Educators and Education Staff, Covid 19
HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN KUALITAS TIDUR MAHASISWA TINGKAT AKHIR FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SAM RATULANGI Sulana, Ireyne O. P.; Sekeon, Sekplin A. S.; Mantjoro, Eva M.
KESMAS Vol 9, No 7 (2020): VOLUME 9, NOMOR 7, DESEMBER 2020
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kualitas tidur sendiri diartikan sebagai kemampuan individu dalam mencukupi kebutuhan tidurnya untuk memenuhi jumlah tidur maksimal dari NREM & REM. Pada mahasiswa skripsi gangguan tidur bisa disebabkan oleh stres. Penelitian ini dibuat dengan tujuan untuk menganalisis hubungan antara tingkat stres dengan kualitas tidur mahasiswa tingkat akhir Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian observasional dengan desain penelitian menggunakan pendekatan Cross Sectional Study (potong lintang). Sampel dalam penelitian ini berjumlah 154 mahasiswa tingkat akhir angakatan 2016 yang sedang menyusun skripsi dan tidak lagi mengkontrak mata kuliah lain. Berdasarkan penelitian yang dilakukan didapatkan hasil bahwa ada hubungan antara antara tingkat stres dengan kualitas tidur mahasiswa akhir, dan hasil uji statistik diperoleh nilai p-value = 0,000 (<0,05).Kata Kunci : Kualitas Tidur, Stres, Mahasiswa Tingkat Akhir ABSTRACTSleep quality itself is defined as an individual's ability to fulfill his sleep needs to meet the maximum amount of sleep from NREM & REM. In thesis students, sleep disorders can be caused by stress. This study was made with the aim of analyzing the relationship between stress levels and sleep quality in the final year students of the Faculty of Public Health, Sam Ratulangi University. This type of research is an observational study with a research design using a cross sectional study approach (cross-sectional). The sample in this study amounted to 154 students at the final year of 2016 who were compiling their thesis and no longer contracting other subjects. Based on the research conducted, it was found that there was a relationship between the level of stress and the quality of sleep of the final student, and the results of statistical tests obtained p-value = 0.000 (<0.05). Keywords: Sleep Quality, Stress, Final Year Students