Diabetes melitus tipe 2 merupakan salah satu penyakit metabolik kronis dengan prevalensi yang terus meningkat secara global. Salah satu pendekatan pengobatan yang digunakan untuk mengontrol kadar glukosa darah postprandial adalah dengan menghambat enzim α-glukosidase yang berperan dalam proses hidrolisis karbohidrat kompleks menjadi glukosa. Penggunaan inhibitor sintetik seperti akarbosa sering kali disertai efek samping gastrointestinal, sehingga mendorong pencarian alternatif dari sumber alam. Pleurotus cystidiosus, atau abalone oyster mushroom, merupakan salah satu spesies jamur pangan yang diketahui mengandung senyawa bioaktif seperti fenol, flavonoid, dan sterol, yang berpotensi sebagai agen antidiabetes. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi potensi senyawa bioaktif dari ekstrak etanol P. cystidiosus sebagai inhibitor enzim α-glukosidase melalui pendekatan molecular docking in silico. Struktur tiga dimensi senyawa dan enzim target dianalisis menggunakan perangkat lunak AutoDock Vina untuk mengevaluasi afinitas ikatan dan jenis interaksi molekuler pada situs aktif enzim. Hasil docking menunjukkan bahwa ekstrak etanol jamur P. cystidiosius secara in silico berpotensi dalam menghambat aktivitas enzim α-glukosidase dengan nilai binding affinity tertinggi adalah -3.7 kcal/mol (triterpenoid), dan -3.6 kcal/mol (quercetin). Pengembangan herbal medicine antidiabetes dari jamur P. cystidiosus dapat dilakukan lebih lanjut dengan fraksinasi senyawa dan pengujian secara in vivo dengan mengukur kadar enzim α-glukosidase pada serum.
Copyrights © 2025