Hipertensi merupakan salah satu penyakit tidak menular yang menjadi masalah kesehatan masyarakat utama di Indonesia. Puskesmas sebagai layanan kesehatan primer memiliki peran penting dalam pengendalian hipertensi melalui deteksi dini, pengobatan, dan edukasi masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pelaksanaan program penanggulangan hipertensi di Puskesmas Lampaseh, Kota Banda Aceh. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam dengan penanggung jawab program, observasi fasilitas, serta analisis data sekunder tahun 2022–2024. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa program hipertensi di Puskesmas Lampaseh telah berjalan cukup baik. Pemeriksaan tekanan darah dilakukan secara rutin, dan distribusi obat antihipertensi seperti Amlodipin dan Captopril sebagian besar berjalan lancar, meskipun terdapat kendala keterlambatan distribusi pada tahun 2023. Jumlah pasien hipertensi mengalami fluktuasi dari 442 pasien pada tahun 2022 menjadi 406 pasien pada 2023, dan menurun menjadi 404 pada tahun 2024. Edukasi kepada pasien mengenai kepatuhan minum obat dan perubahan gaya hidup terus ditingkatkan. Namun, masih diperlukan penguatan kapasitas layanan dan komunikasi dengan pasien untuk meningkatkan efektivitas program. Pelaksanaan program hipertensi di Puskesmas Lampaseh cukup efektif, namun masih memerlukan perbaikan dalam hal distribusi obat dan edukasi berkelanjutan. Peningkatan koordinasi dengan Dinas Kesehatan dan keterlibatan aktif masyarakat sangat dibutuhkan untuk mencapai pengendalian hipertensi yang optimal.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025