Penyakit hipertensi termasuk silent killer yang menyumbang angka kematian terbesar di Indonesia. Tingginya risiko terkena penyakit ini disebabkan oleh pola hidup yang tidak sehat salah satunya konsumsi natrium yang melebihi batas asupan harian. Rumput laut dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku garam sehat yang rendah natrium. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan aktivitas angiotensin converting enzyme-inhibitor (ACE-I) terbaik dari garam rumput laut. Bahan baku rumput laut diambil dari jenis Sargassum polycystum dan Ulva lactuca. Garam rumput laut diproduksi melalui perendaman tepung rumput laut dengan akuades (1:10), ekstraksi pada suhu 40°C selama 10 menit, pengeringan filtrat pada suhu 60°C selama 48 jam, dan penghalusan kristal hasil pengeringan. Parameter yang dianalisis meliputi cemaran logam berat, kandungan mineral dan rasio Na/K, total fenol, flavonoid, florotanin, kadar protein terlarut, peptida terlarut, dan ACE-I. Garam S. polycystum dan U. lactuca terdeteksi mengandung mineral Ca, K, Na, Mg, Cu, Fe, dan Zn. Garam rumput laut bebas dari cemaran logam berat. Garam S. polycystum memiliki potensi sebagai pencegah hipertensi yang lebih baik dengan rasio Na/K 0,50, total fenolik 381±0,002 mg GAE/g sampel, total flavonoid 479±0,003 mg QE/g sampel, total florotanin 270±0,001 mg PGE/g sampel, kadar protein terlarut 0,31±0,006 mg/g, dan peptida terlarut 0,043±0,004 mg/g. Nilai penghambatan ACE (IC50) garam S. polycystum sebesar 128,32±1,35 μg/mL dan U. lactuca 1.454,88±0,03 μg/mL. Garam rumput laut S. polycystum memiliki efek penghambatan ACE-I terbaik dibandingkan U. lactuca.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025