Kopi fermentasi adalah biji kopi yang telah mengalami proses fermentasi dengan bantuan mikroorganisme, seperti bakteri asam laktat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kadar air pada kopi fermentasi menggunakan metode gravimetri. Sampel yang digunakan adalah kopi fermentasi dengan perlakuan waktu 12, 24, dan 36 jam. Proses pengujian melibatkan alat seperti neraca analitik, oven, dan desikator. Hasil pengujian menunjukkan bahwa kadar air pada perlakuan 12 jam adalah 2,807%, pada 24 jam sebesar 4,315%, dan pada 36 jam mencapai 4,17%. Berdasarkan standar SNI 01-3542-2004, batas maksimum kadar air untuk kopi adalah 7%. Kopi dengan kadar air rendah memiliki daya simpan lebih lama, sedangkan kadar air tinggi dapat menyebabkan kopi mudah tengik dan meningkatkan risiko pertumbuhan mikroorganisme. Penelitian ini menunjukkan bahwa waktu fermentasi berpengaruh signifikan terhadap kadar air biji kopi. Perlakuan 12 jam menghasilkan kadar air terendah, yang menunjukkan penguapan air lebih optimal dalam waktu singkat. Sebaliknya, fermentasi 24 jam memiliki kadar air tertinggi, kemungkinan akibat penyerapan kelembapan selama fermentasi. Hasil ini memberikan wawasan penting tentang pengolahan kopi fermentasi yang dapat diterapkan untuk memperpanjang umur simpan dan meningkatkan kualitas produk. Dengan kadar air yang sesuai standar, kopi fermentasi dapat diolah menjadi produk dengan nilai tambah yang lebih tinggi. Studi lebih lanjut diperlukan untuk mengeksplorasi pengaruh proses fermentasi terhadap karakteristik lain, seperti rasa, aroma, dan kandungan antioksidan.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025