Perubahan paradigma dalam sistem pemasyarakatan menegaskan bahwa pembinaan narapidana tidak hanya berorientasi pada hukuman, melainkan pada pembentukan karakter dan reintegrasi sosial. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi program pembinaan kepribadian di Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Madiun dengan menggunakan model Goal-Based Evaluation. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif melalui wawancara mendalam, observasi langsung, dan dokumentasi, dengan melibatkan petugas lapas dan narapidana sebagai informan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa program pembinaan, seperti pondok pesantren dan pendidikan S1 Agribisnis, memberikan dampak positif dalam meningkatkan kesadaran spiritual, kedisiplinan, dan tanggung jawab, meskipun masih terdapat hambatan berupa keterbatasan fasilitas, overcrowding, dan keterbatasan sumber daya manusia. Implikasi penelitian ini menegaskan pentingnya strategi pembinaan yang berkesinambungan, berbasis nilai, serta didukung oleh kolaborasi multi-pihak untuk memastikan keberlanjutan dan efektivitas program pembinaan kepribadian di lapas
Copyrights © 2025