Hambatan berbicara stuttering atau gagap memiliki dampak negatif pada pengalaman emosi, kognitif, perilaku, sosial, dan akademik seorang mahasiswa. Artikel ini merupakan case report intervensi Simplified Habit Reversal Training (SHRT) pada seorang mahasiswa (inisial F, perempuan, usia 20 tahun) yang memiliki kegagapan. Intervensi SHRT mengajarkan respons tandingan, yaitu pengaturan napas, untuk menggantikan perilaku gagap yang telah menjadi kebiasaan. Intervensi dilakukan dalam empat sesi, yang menghasilkan penurunan pada tingkat keparahan kegagapan F. Penurunan ini terlihat dari berkurang frekuensi kemunculan gagap serta skor dampak negatif yang lebih rendah pada skala Overall Assessment of the Speaker’s Experience of Stuttering. Temuan ini menunjukkan bahwa SHRT dapat menjadi pilihan intervensi keperilakuan yang efektif untuk mengurangi keparahan gagap pada mahasiswa yang belum pernah menerima penanganan sebelumnya. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengeksplorasi penerapan SHRT secara lebih luas dalam penanganan gagap.
Copyrights © 2025