Pengelolaan sampah di Kota Ternate menghadapi tantangan serius dengan rendahnya kesadaran masyarakat hasil survei responden (82,4%) dan minimnya edukasi pengelolaan sampah (75,2%). Penelitian ini bertujuan menginisiasi efektivitas teknologi Virtual Reality (VR) imersif sebagai media edukasi untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap masyarakat terhadap pengelolaan sampah berkelanjutan berbasis 3R (Reduce, Reuse, Recycle). Desain penelitian menggunakan mixed-method dengan pendekatan quasi-eksperimental pre-post design. Sampel awal terdiri dari 55 responden masyarakat Kota Ternate yang dipilih secara purposive sampling. Data dikumpulkan melalui kuesioner terstruktur dan wawancara mendalam, kemudian dianalisis menggunakan statistik deskriptif dan analisis tematik. Evaluasi awal menunjukkan respon positif terhadap implementasi VR, dengan 98% responden menyatakan setuju bahwa VR dapat meningkatkan pemahaman pengelolaan sampah. Fitur panduan 3R menjadi yang paling diminati (94,5%). Identifikasi masalah utama pengelolaan sampah meliputi kurangnya kesadaran masyarakat, minimnya fasilitas pengolahan, dan keterbatasan edukasi. Teknologi VR menunjukkan potensi signifikan sebagai media edukasi inovatif untuk transformasi perilaku pro-lingkungan di kawasan kepulauan, meskipun memerlukan pengembangan lebih lanjut untuk implementasi skala luas.Keywords: Virtual Reality, Edukasi Lingkungan, Pengelolaan Sampah 3R, Teknologi Imersif, Kota Ternate
Copyrights © 2025