Penelitian ini mengkaji nilai-nilai pendidikan yang terkandung dalam kisah Nabi Ibrahim AS, khususnya pada perjuangannya di Babilonia melawan praktik penyembahan berhala dan kekuasaan tirani Raja Namrud. Dengan menggunakan metode kualitatif berbasis studi pustaka dan analisis deskriptif-kritis, penelitian ini bersumber dari ayat-ayat Al-Qur’an serta didukung oleh tafsir klasik dan kontemporer, literatur sejarah kenabian, dan jurnal akademik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kisah Nabi Ibrahim memberikan pelajaran mendasar dalam pendidikan Islam, terutama dalam penguatan akidah (tauhid) dan kemampuan berpikir kritis. Metode dialektis dan argumentatif yang digunakan Nabi Ibrahim mulai dari refleksi terhadap benda-benda langit hingga penghancuran berhala menunjukkan pentingnya penggunaan logika dalam mempertahankan tauhid. Keberanian moral beliau dalam menghadapi kaumnya, termasuk ayahnya sendiri, menegaskan nilai pendidikan tentang kesabaran, kebijaksanaan, dan keteguhan dalam kebenaran. Penelitian ini menyimpulkan bahwa perjuangan Nabi Ibrahim AS menjadi teladan utama dalam mengintegrasikan nalar logis, refleksi kritis, serta keberanian moral dalam pendidikan Islam. Disarankan agar pendidik merevitalisasi pengajaran akidah dengan pendekatan yang lebih rasional dan reflektif, sehingga mampu membentuk generasi yang beriman kuat dan teguh menghadapi tantangan modern.
Copyrights © 2025