Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Rahmat Gallery: Wisata Edukasi Dan Konservasi Satwa Di Medan Ade Aulia Rahma; Alfiana Nurul Fadillah; Nazwa Andjani; Ulfa Rahma Wishmar Siregar; Flores Tanjung
ULIL ALBAB : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 4 No. 5: April 2025
Publisher : CV. Ulil Albab Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/jim.v4i5.8696

Abstract

Penelitian ini berfokus pada sejarah berdirinya Museum Rahmat, perkembangannya dari masa ke masa, serta kontribusinya dalam meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap konservasi satwa liar.. Museum ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat mengenai keanekaragaman hayati serta pentingnya pelestarian satwa langka. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode penelitian sejarah yang terdiri dari Heuristik, Kritik, Interprestasi, dan historiografi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Museum Rahmat tidak hanya berfungsi sebagai tempat wisata edukatif, tetapi juga sebagai pusat informasi tentang konservasi satwa yang menghadapi ancaman kepunahan.
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI PILAR GEOPOLITIK INDONESIA: STRATEGI INTEGRASI NASIONAL DI ERA DINAMIKA GLOBAL Alfiana Nurul Fadillah; Tiarma Elisabeth Nainggolan; Wishmar Samuel Siregar; Yonathan Louis Pratama Lase; Julia Ivanna
Jurnal Intelek Dan Cendikiawan Nusantara Vol. 2 No. 5 (2025): Oktober - November 2025
Publisher : PT. Intelek Cendikiawan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Wawasan Nusantara merupakan pilar utama geopolitik Indonesia yang menegaskan kesatuan wilayah, bangsa, dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dalam menghadapi tantangan global dan domestik. Konsep ini berakar pada pandangan Ir. Soekarno tentang pentingnya kesatuan bangsa dan wilayah sebagai dasar negara yang berdaulat, serta dijiwai oleh nilai-nilai Pancasila yang menekankan keadilan, persatuan, dan kesejahteraan. Sebagai bentuk penerapan geopolitik khas Indonesia, Wawasan Nusantara berfungsi untuk mengintegrasikan seluruh elemen bangsa dalam satu kesatuan politik, ekonomi, sosial, budaya, serta pertahanan dan keamanan. Dalam konteks pembangunan nasional, Wawasan Nusantara menjadi strategi integrasi yang mampu memperkuat rasa kebangsaan, pemerataan pembangunan, serta menjaga keutuhan wilayah dari Sabang hingga Merauke. Namun, implementasinya menghadapi berbagai tantangan seperti ketimpangan pembangunan, perbedaan sosial-budaya, dan pengaruh globalisasi yang berpotensi melemahkan identitas nasional. Oleh karena itu, diperlukan penguatan nilai kebangsaan melalui pendidikan, pemerataan ekonomi, serta adaptasi terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan demikian, Wawasan Nusantara bukan hanya konsep geopolitik, melainkan strategi nasional yang berfungsi menjaga integrasi bangsa dan meneguhkan posisi Indonesia sebagai negara kepulauan yang berdaulat, adil, dan berkepribadian di tengah dinamika global.
Nilai Pendidikan Dari Kisah Nabi Ibrahim As Di Babel: Mengajarkan Tauhid Di Tengah Budaya Penyembahan Berhala Ade Aulia Rahman; Alfiana Nurul Fadillah; Nazwa Andjani; Putra Rabial Sibarani; Ulfa Rahma Daulay; Ramadhan Saleh Lubis
Jurnal Intelek Dan Cendikiawan Nusantara Vol. 2 No. 5 (2025): Oktober - November 2025
Publisher : PT. Intelek Cendikiawan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini mengkaji nilai-nilai pendidikan yang terkandung dalam kisah Nabi Ibrahim AS, khususnya pada perjuangannya di Babilonia melawan praktik penyembahan berhala dan kekuasaan tirani Raja Namrud. Dengan menggunakan metode kualitatif berbasis studi pustaka dan analisis deskriptif-kritis, penelitian ini bersumber dari ayat-ayat Al-Qur’an serta didukung oleh tafsir klasik dan kontemporer, literatur sejarah kenabian, dan jurnal akademik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kisah Nabi Ibrahim memberikan pelajaran mendasar dalam pendidikan Islam, terutama dalam penguatan akidah (tauhid) dan kemampuan berpikir kritis. Metode dialektis dan argumentatif yang digunakan Nabi Ibrahim mulai dari refleksi terhadap benda-benda langit hingga penghancuran berhala menunjukkan pentingnya penggunaan logika dalam mempertahankan tauhid. Keberanian moral beliau dalam menghadapi kaumnya, termasuk ayahnya sendiri, menegaskan nilai pendidikan tentang kesabaran, kebijaksanaan, dan keteguhan dalam kebenaran. Penelitian ini menyimpulkan bahwa perjuangan Nabi Ibrahim AS menjadi teladan utama dalam mengintegrasikan nalar logis, refleksi kritis, serta keberanian moral dalam pendidikan Islam. Disarankan agar pendidik merevitalisasi pengajaran akidah dengan pendekatan yang lebih rasional dan reflektif, sehingga mampu membentuk generasi yang beriman kuat dan teguh menghadapi tantangan modern.