Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan penerapan budaya 3S (Senyum, Salam, dan Sapa) dalam membangun budaya positif warga sekolah di SDN Boameze serta mengidentifikasi faktor pendukung dan penghambat implementasinya. Metode penelitian menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Subjek penelitian meliputi kepala sekolah, 4 guru, serta 20 siswa, dan pelaksanaan dilakukan selama kegiatan PLP 1 dalam kurun waktu 14 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa budaya 3S telah menjadi kebiasaan harian yang berkontribusi positif terhadap pembentukan karakter siswa, khususnya dalam meningkatkan kedisiplinan, kesopanan, dan membangun hubungan yang akrab antarwarga sekolah. Penerapan budaya 3S juga menciptakan suasana belajar yang lebih nyaman, kondusif, serta mendorong interaksi hangat dan rasa saling menghargai. Faktor pendukung pelaksanaan budaya ini adalah komitmen guru sebagai teladan, dukungan kepala sekolah, serta lingkungan sekolah yang mendorong keterbukaan. Namun demikian, masih terdapat hambatan berupa inkonsistensi sebagian siswa dalam menerapkan 3S, serta kurangnya pengawasan berkelanjutan dalam setiap aktivitas sekolah. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa penerapan budaya 3S efektif dalam membangun budaya positif dan karakter siswa, meskipun diperlukan penguatan pengawasan dan pendampingan agar budaya ini dapat diterapkan secara konsisten dan berkelanjutan di lingkungan sekolah.
Copyrights © 2025