Kelompok Tani Saiyo di Nagari Gaung, Kabupaten Solok, menghadapi tantangan kekeringan akibat perubahan iklim dan ketergantungan pada sawah tadah hujan. Untuk mengatasi keterbatasan air, kelompok ini memperoleh bantuan sumur bor dari pemerintah melalui Dinas Pertanian. Penelitian ini menyoroti bagaimana Kelompok Tani Saiyo mampu mengelola sumur bor secara efektif melalui peran aktif Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A). Hasil temuan menunjukkan bahwa keberhasilan kelompok ini didukung oleh partisipasi anggota dalam menetapkan aturan penggunaan air, menyusun jadwal irigasi yang adil, serta mengorganisir iuran untuk pemeliharaan dan biaya operasional pompa. Meskipun masih menghadapi kendala teknis seperti keterbatasan jaringan pipa dan lahan sawah yang tidak sehamparan, sistem pengelolaan yang berbasis partisipasi membuat sumur bor dapat dimanfaatkan secara optimal. Dampaknya, petani dapat meningkatkan intensitas tanam, memperpendek jeda tanam, serta mengurangi risiko gagal panen pada musim kemarau. Pemanfaatan sumur bor oleh Kelompok Tani Saiyo terbukti berkontribusi pada peningkatan produktivitas pertanian, pendapatan petani, dan ketahanan ekonomi lokal. Penelitian ini menegaskan pentingnya penguatan kapasitas kelembagaan P3A agar pengelolaan sumber daya air berbasis sumur bor dapat berjalan lebih adaptif dan berkelanjutan.
Copyrights © 2025