Prevalensi kejadian baby blues syndrom dari berbagai negara, berkisar antara 10-34 % dari seluruh persalinan. Angka kejadian Baby blues syndrom di Asia cukup tinggi dan bervariasi antara 26-85%, sedangkan angka kejadian Baby blues syndrom di Indonesia antara 50-70% dari dari ibu primipara pasca persalinan dan sebagian diantaranya adalah ibu melahirkan pada usia <20 tahun. Mengetahui hubungan status paritas dengan kejadian baby blues syndrom di Puskesmas Pamotan, Kabupaten Rembang. Jenis penelitian kuantitatif korelasi. Besar sampel 50 responden dengan teknik pengambilan sampel consecutive sampling. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner tentang baby blues syndrom syndrome menggunakan kuesioner EPDS (Edinburgh Post natal Depression Scale) yang telah teruji validitas dan realibilitas. Analisis data uji statistik Spearman Rho. Mayoritas status paritas responden adalah primipara (pernah melahirkan 1 kali) sebanyak 32 orang (64%). Mayoritas responden tidak mengalami kejadian baby blues syndrome yaitu sebanyak 26 orang (52%). Ada hubungan status paritas dengan kejadian Baby blues syndrom di Puskesmas Pamotan, Kabupaten Rembang dengan p value 0,000 < ? 0,05 dan nilai r = 0,614 memiliki korelasi keeratan kuat.
Copyrights © 2025