Inisiatif pengabdian masyarakat ini mengintegrasikan kecerdasan buatan (AI) dan sistem pengelolaan berbasis komunitas untuk mengatasi permasalahan pencemaran lingkungan sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi inklusif di Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Banjarmasin, yang dikenal sebagai Kota Seribu Sungai, menghadapi tantangan signifikan akibat pencemaran limbah padat. Melalui pembentukan Komunitas Bank Sampah AEIF, proyek ini memanfaatkan teknologi digital, keterlibatan pemuda, dan sistem cerdas untuk mengoptimalkan pengelolaan sampah. Metodologi yang digunakan mencakup penyuluhan, pelatihan teknis, pengembangan platform digital, serta penerapan algoritma AI untuk klasifikasi dan penetapan harga sampah. Hasil menunjukkan terbentuknya enam titik bank sampah aktif, peningkatan literasi digital masyarakat, dan kenaikan pendapatan rumah tangga peserta sebesar 8–15%. Proyek ini membuktikan bahwa sinergi teknologi canggih dan aksi akar rumput mampu menciptakan nilai ekonomi berkelanjutan sekaligus mengurangi tekanan terhadap lingkungan. Model ini berpotensi direplikasi di wilayah dengan tantangan serupa.
Copyrights © 2025