Layanan obat di rumah sakit rentan terhadap Medication Errors (ME) dan inefisiensi Sistem Farmasi Terkomputerisasi (SFT) dalam meminimalisasi ME. Desain Quasi-Eksperimen (Pre-Post) digunakan dengan RSUP A (Intervensi SFT) dan RSUD B (Kontrol) Data diperoleh dari 1.200 resep yang diaudit dan 150 siklus pelayanan obat yang diobservasi. Hasil menunjukkan implementasi SFT sangat efektif, mengurangi total ME sebesar 68,75% (p<0,01), terutama Prescribing Errors berkat fitur CDSS. SFT juga meningkatkan efisiensi operasional dengan mempersingkat waktu siklus pelayanan obat sebesar 37,78. Kontribusi penelitian ini adalah menegaskan bahwa integrasi CDSS dengan Hard Stop adalah kunci sukses dalam konteks Indonesia. SFT menjadi solusi ganda untuk meningkatkan keselamatan pasien dan mempercepat pelayanan.
Copyrights © 2023