Kota Batu memiliki lebih dari 300 sumber mata air, namun debitnya menurun bahkan beberapa sumber mata air hilang setiap tahun akibat perubahan penggunaan lahan. Perubahan penggunaan lahan dari hutan ke pertanian menjadi salah satu penyebab utama menurunnya debit sumber mata air. Penurunan debit dan hilangnya sumber mata air menunjukkan pentingnya konservasi tanah dan air untuk menjaga keberlanjutan sumber mata air. Tingkat Pendidikan, pengetahuan dan sikap petani berperan penting dalam mendukung upaya konservasi. Penelitian ini bertujuan guna menganalisis hubungan antara tingkat pendidikan, pengetahuan dan sikap petani terhadap konservasi sumber mata air di Kota Batu. Penelitian ini memanfaatkan metode deskriptif kualitatif dengan data yang diperoleh melalui wawancara, observasi, dokumentasi, dan angket. Dilaksanakan pada Juli 2024 di Kota Batu, objek penelitian ini adalah petani di sekitar sumber mata air utama (Kasinan, Gemulo, Banyuning dan Terembulok). Jumlah data responden menggunakan rumus Slovin dengan toleransi kesalahan 10% yaitu sebanyak 120 responden. Analisis dilakukan dengan statistik deskriptif dan korelasi Rank Spearman menggunakan SPSS. Hasil menunjukkan bahwa sebagian besar petani berpendidikan rendah (SD), memiliki pengetahuan yang baik mengenai dampak perubahan penggunaan lahan terhadap hilang atau menurunnya sumber mata air dan kurangnya pengetahuan mengenai konservasi sumber mata air. Tingkat pendidikan memiliki hubungan yang kuat dalam menentukan sikap petani. Sebaliknya, pengetahuan tidak berhubungan dengan sikap petani.
Copyrights © 2025