Implementing science learning based on Higher Order Thinking Skills (HOTS) is a strategic effort to improve the quality of education in elementary schools. HOTS itself refers to higher-order thinking skills that include analysis, evaluation, and creativity, which are crucial for equipping students to face the challenges of the 21st century. In the context of science learning, the application of HOTS not only requires teachers to deliver material factually but also develops students' abilities to connect concepts, solve problems, and examine scientific phenomena critically and creatively. The purpose of this study is to evaluate HOTS-based science learning in elementary schools (SD) based on Permendikbudristek No. 16 of 2022, which includes learning planning and implementation. This research is a descriptive study using a quantitative approach. The research was conducted at SD Laboratorium UNG in phases B and C, namely grades III, IV, V, and VI, consisting of 12 classes. Based on the research findings on the planning and implementation of HOTS-based science learning at UNG Laboratory Elementary School, it can be concluded that overall, HOTS implementation has been successful, although several aspects still require strengthening. Overall, HOTS-based learning at UNG Laboratory Elementary School has shown positive results, particularly in terms of learning media and student engagement strategies. However, several aspects that need strengthening include HOTS assessment and the integration of lesson plans to ensure better coordination between objectives and assessments, enabling students to maximize their higher-order thinking skills. ABSTRAKPelaksanaan pembelajaran IPA yang berbasis Higher Order Thinking Skills (HOTS) merupakan salah satu upaya strategis dalam meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah dasar. HOTS sendiri merujuk pada kemampuan berpikir tingkat tinggi yang meliputi analisis, evaluasi, dan kreasi, yang sangat penting untuk membekali siswa menghadapi tantangan abad ke-21. Dalam konteks pembelajaran IPA, penerapan HOTS tidak hanya menuntut guru untuk menyampaikan materi secara faktual, tetapi juga mengembangkan kemampuan siswa dalam menghubungkan konsep, memecahkan masalah, serta mengkaji fenomena ilmiah secara kritis dan kreatif. Tujuan penelitian ini adalah mengevaluasi pembelajaran IPA berbasis HOTS di Sekolah Dasar (SD) berdasarkan Permendikbudristek No. 16 Tahun 2022 yang meliputi perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian dilaksanakan di SD Laboratorium UNG pada jenjang fase B dan C, yaitu kelas III, IV, V dan VI yang terdiri dari 12 kelas. Berdasarkan hasil penelitian mengenai perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran IPA berbasis HOTS di SD Laboratorium UNG, dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan, implementasi HOTS telah diterapkan dengan baik, meskipun terdapat beberapa aspek yang masih memerlukan penguatan. Secara keseluruhan, pembelajaran berbasis HOTS di SD Laboratorium UNG menunjukkan hasil yang positif, terutama dalam hal media pembelajaran dan strategi keterlibatan siswa. Namun, beberapa aspek a yang perlu diperkuat adalah penilaian HOTS dan keterpaduan rencana pembelajaran agar tujuan dan asesmen dapat lebih terkoordinasi dengan baik, sehingga siswa dapat berkembang dengan lebih maksimal dalam keterampilan berpikir tingkat tinggi.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025