Penelitian ini mengkaji karakteristik fisik dan transformasi arsitektur rumah toko (ruko) Pecinan di koridor Jalan Erlangga, Singaraja. Ruko-ruko ini mencerminkan perpaduan arsitektur Tionghoa, lokal Bali, dan kolonial, serta berfungsi ganda sebagai hunian dan ruang usaha. Metode yang digunakan adalah studi kasus dengan pendekatan deskriptif-kualitatif melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi visual terhadap delapan ruko. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ruko memiliki bentuk memanjang, fasad bergaya neo-klasik, atap pelana, dan ornamen ukiran khas Buleleng. Secara spasial, bangunan terbagi menjadi zona komersial (depan), hunian (tengah), dan servis (belakang), dengan keberadaan lorong penghubung dan altar menghadap jalan. Transformasi terjadi pada material, tata ruang, dan fungsi bangunan mengikuti perkembangan kebutuhan. Studi ini menyoroti pentingnya pelestarian arsitektur ruko sebagai bagian dari warisan budaya urban. Temuan menunjukkan potensi keberlanjutan arsitektur vernakular melalui adaptasi organik komunitas lokal. Penelitian ini merekomendasikan perluasan wilayah kajian dan penerapan metode campuran untuk studi lanjutan.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025