Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Metode Saraswati: Dalam Penelitian Tempat dan Ruang Saraswati, Anak Agung Ayu Oka
Jurnal Lingkungan Binaan Indonesia Vol. 13 No. 2 (2024): JLBI
Publisher : Ikatan Peneliti Lingkungan Binaan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32315/jlbi.v13i2.352

Abstract

Metode Saraswati merupakan metode interpretasi dengan mengatakan persepsi-imajinasi, menerangkan, menerjemahkan yang mengandalkan peran indra sebagai penikmatan. Metode ini menuntun peneliti dalam penelitian kualitatif subyektif dengan asumsi ontologis berupa realitas subyektif dan majemuk, yang diakhiri dengan pengukuran kesahihan penelitian. Penelitian kualitatif ini mengharuskan data yang objektif, sedangkan interpretasi merupakan hak dari peneliti sebagai interpreter yang subyektif. Pada penelitian terkait konsepsi dengan metode fenomenologi ini, peneliti mengalami/pengalaman langsung bersama Ragam Hias Tempat Visual-Auditori-Taktil-Olfaktori-Gustatori (VATOG). Seluruh ketajaman indra digunakan sebagai alat penelitian (human instrument). Selanjutnya data dinarasikan secara lengkap sebagai thick description atau narative description kemudian diinterpretasikan. Metode interpretasi ini digunakan pada penelitian dengan paradigma naturalis. Metode Saraswati menawarkan banyak novelty.
Ekowisata dengan Pendekatan Arsitektur Hijau Kasus: Ekowisata Subak Uma Lambing Saraswati, Anak Agung Ayu Oka; Setiawan, I Nyoman; Mahashanti, Putu Ayu Dayita; Senjaya, I Made Pranasika; Dewi, I Dewa Ayu Mas Prema; Zhafran, Prabhadyota Fauzan; Gunawan, Daiva Prajnadipa
WIDYAKALA JOURNAL : JOURNAL OF PEMBANGUNAN JAYA UNIVERSITY Vol 11, No 2 (2024): Urban Lifestyle and Urban Development
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat UPJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36262/widyakala.v11i2.1047

Abstract

Kearifan lokal pulau Bali memiliki daya tarik tinggi di sektor pariwisata. Seiring perkembangannya, terjadi pergeseran minat pengunjung yang semakin meningkat terhadap pengalaman “back to nature”. Salah satu bentuk pariwisata yang kini berkembang yakni desa wisata diiringi dengan konsep ekowisata. Subak Uma Lambing berpotensi dikembangkan sebagai ekowisata dengan penerapan arsitektur hijau untuk meminimalisir dampak negatif bagi lingkungan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif didukung dengan data grafis terkait Subak Uma Lambing Desa Sibang Kaja. Penelitian ini mengidentifikasi isu lingkungan, potensi budaya, dan alam di Subak Uma Lambing sebagai acuan desain. Hasil perancangan ini berfokus pada efisiensi energi dan air, penggunaan material ramah lingkungan, serta integrasi dengan alam dan budaya di Subak Uma Lambing sehingga tercipta kawasan ekowisata yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Rancangan Subak Uma Lambing mengutamakan sirkulasi ramah lingkungan dengan jogging track terbebas dari kendaraan bermotor pengunjung. Bangunan dibuat menggunakan material ramah lingkungan, beberapa desainnya juga mengaplikasikan sistem knock-down, sehingga dapat mendukung prinsip reuse dan renewable. Energi diperoleh dari panel surya dan lampu hemat energi, desain bangunan menerapkan open concept yang memaksimalkan cahaya alami dan sirkulasi udara. Konservasi air diterapkan melalui sistem penampungan air hujan dan lubang biopori. Desain ini menciptakan ekowisata berkelanjutan yang harmonis dengan alam dan budaya setempat.
PENDEKATAN SMART ARCHITECTURE PADA KAWASAN WISATA KASUS: EKOWISATA SUBAK UMA LAMBING Saraswati, Anak Agung Ayu Oka; Setiawan, I Nyoman; Candrakirana, Gracella Renia; Arismayanti, Putu Cantika; Aristina, Ni Putu Bintang Aisa; Putra, Gede Agus Pramuditya; Saputra, Kadek Dwitya Artady
Jurnal Arsitektur ARCADE Vol 8 No 4 (2024): Jurnal Arsitektur ARCADE Desember 2024
Publisher : Prodi Arsitektur UNIVERSITAS KEBANGSAAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkembangan teknologi dan peningkatan jumlah wisatawan telah memicu perubahan di sektor pariwisata di Bali, termasuk pengembangan ekowisata berbasis teknologi. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi potensi dan implementasi arsitektur cerdas dalam merancang ekowisata Subak Uma Lambing untuk meningkatkan pengalaman wisata dan mendukung kelestarian lingkungan. Metode penelitian yang digunakan meliputi survei lapangan, analisis data spasial, dan studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan teknologi dalam desain arsitektur seperti panel surya dan penggunaan material alami dapat meningkatkan pengalaman wisatawan, efisiensi pengelolaan sumber daya, dan meningkatkan kesadaran lingkungan di kalangan pengunjung dan masyarakat lokal di Subak Uma Lambing.
IMPACT OF CHANGES IN THE FUNCTION OF THE CATUSPATHA ELEMENTS ON SOCIO-ECONOMIC CONDITIONS OF UBUD TRADITIONAL VILLAGE, KELURAHAN OF UBUD Dewi, Putu Sri Agastina; Saraswati, Anak Agung Ayu Oka; Agusintadewi, Ni Ketut
ASTONJADRO Vol. 11 No. 2 (2022): ASTONJADRO
Publisher : Universitas Ibn Khaldun Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/astonjadro.v11i2.6205

Abstract

In its literal sense, catuspatha contains sacred value, function, and its own meaning. In the context of Balinese culture catuspatha as the centre of a kingdom contains four constructuve elements that are adjusted to the desa kala, patra, in the respective regions. Meanwhile in the context of Hinduism with the changes within the system it is not possible tha in this era catuspatha will undergo functional change. The purpose of this research is to know the impact of socio-economic changes in the functions of the catuspatha elements of Ubud traditional village. To achieve this goal it is done with observations and interviews related to the catuspatha element forming. Also cross-check based on the literature and results of previous research. The study used qualitative-rationalistic methods with interactive data models miles and Huberman to discuss spatial changes in the past and present. The results derived from this research are the elements of catuspatha has undergone a change both in function and physically in the last few years because it adjusts the region and needs of the community and so that the land function is the result of positive and negative impacts in terms of socio-economic.
ANALSIS KENYAMANAN TERMAL DAN PERSEPSI PENGUNJUNG TERHADAP RUANG TERBUKA HIJAU DI KAMPUS SUDIRMAN UNIVERSITAS UDAYANA Indraswari, Cantika; Saraswati, Anak Agung Ayu Oka; Susanta, I Nyoman
Jurnal Arsitektur ARCADE Vol 9 No 3 (2025): Jurnal Arsitektur ARCADE September 2025
Publisher : Prodi Arsitektur UNIVERSITAS KEBANGSAAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31848/arcade.v9i3.4211

Abstract

Abstract:Thermal comfort in campus green open spaces (GOS) plays an important role in supporting the academic and social activities of the academic community, especially in tropical regions such as Denpasar. This study aims to analyze thermal comfort and visitor perceptions of the GOS at Sudirman Campus, Udayana University. The research uses a quantitative approach through the collection of microclimate parameters (air temperature, humidity, wind speed, and surface temperature) and user perception surveys. Comfort data is analyzed using the Temperature Humidity Index (THI), while perception data is analyzed descriptively. The results show that thermal comfort varies significantly between locations. Locations with denser vegetation and natural ground surfaces show lower THI values and higher comfort levels. User perceptions support these findings, indicating that the physical condition of the GOS greatly affects comfort. This study recommends the addition of natural shading elements and increased vegetation as design strategies for GOS that are more responsive to tropical climates Keywords: thermal comfort, green open space, user perception, THI, campus Abstrak: Kenyamanan termal dalam ruang terbuka hijau (RTH) kampus memainkan peran penting dalam mendukung aktivitas akademik dan sosial, khususnya di wilayah tropis seperti Denpasar. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kenyamanan termal dan persepsi pengunjung terhadap RTH di Kampus Sudirman Universitas Udayana. Data dikumpulkan melalui pengukuran parameter mikroklimat (suhu udara, kelembaban, kecepatan angin, dan suhu permukaan) serta survei persepsi pengguna. Indeks kenyamanan dihitung menggunakan Temperature Humidity Index (THI), sedangkan data persepsi dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa area dengan tutupan vegetasi yang tinggi dan permukaan alami cenderung memiliki nilai THI yang lebih rendah dan persepsi kenyamanan yang lebih tinggi. Studi ini merekomendasikan penambahan elemen peneduh alami dan peningkatan vegetasi sebagai strategi desain RTH yang responsif terhadap iklim tropis. Kata Kunci: kenyamanan termal, ruang terbuka hijau, persepsi pengguna, THI, kampus  
Transformasi dan Keberlanjutan Arsitektur Tionghoa dalam Konteks Urban Bali: Studi Kasus Ruko Pecinan di Koridor Jalan Erlangga Singaraja Ni Putu Yesi Irayani; Saraswati, Anak Agung Ayu Oka; Bharuna , Anak Agung Gde Djaja
Jurnal Lingkungan Binaan Indonesia Vol. 14 No. 3 (2025): JLBI
Publisher : Ikatan Peneliti Lingkungan Binaan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32315/jlbi.v14i3.500

Abstract

Penelitian ini mengkaji karakteristik fisik dan transformasi arsitektur rumah toko (ruko) Pecinan di koridor Jalan Erlangga, Singaraja. Ruko-ruko ini mencerminkan perpaduan arsitektur Tionghoa, lokal Bali, dan kolonial, serta berfungsi ganda sebagai hunian dan ruang usaha. Metode yang digunakan adalah studi kasus dengan pendekatan deskriptif-kualitatif melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi visual terhadap delapan ruko. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ruko memiliki bentuk memanjang, fasad bergaya neo-klasik, atap pelana, dan ornamen ukiran khas Buleleng. Secara spasial, bangunan terbagi menjadi zona komersial (depan), hunian (tengah), dan servis (belakang), dengan keberadaan lorong penghubung dan altar menghadap jalan. Transformasi terjadi pada material, tata ruang, dan fungsi bangunan mengikuti perkembangan kebutuhan. Studi ini menyoroti pentingnya pelestarian arsitektur ruko sebagai bagian dari warisan budaya urban. Temuan menunjukkan potensi keberlanjutan arsitektur vernakular melalui adaptasi organik komunitas lokal. Penelitian ini merekomendasikan perluasan wilayah kajian dan penerapan metode campuran untuk studi lanjutan.