Transformasi kekuasaan di era politik kontemporer merefleksikan dinamika kompleks antara proses demokratisasi dan kebangkitan otoritarianisme. Fenomena ini memperlihatkan bagaimana nilai-nilai demokrasi yang semula dianggap mapan menghadapi tantangan serius akibat munculnya rezim-rezim otoriter baru yang mengadopsi strategi modern, seperti manipulasi media, populisme, dan kontrol terhadap institusi-institusi demokratis. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis secara komparatif perkembangan demokratisasi dan otoritarianisme, dengan menyoroti faktor-faktor sosial, ekonomi, dan budaya yang memengaruhi perubahan lanskap politik global. Pendekatan analisis perbandingan digunakan untuk memahami bagaimana mekanisme kekuasaan bertransformasi di berbagai negara, serta dampaknya terhadap stabilitas politik, partisipasi publik, dan hak-hak sipil. Hasil analisis menunjukkan bahwa proses demokratisasi tidak berjalan linear, melainkan kerap disertai kemunduran demokratis (democratic backsliding) yang membuka peluang bagi otoritarianisme baru. Kesimpulan ini menegaskan pentingnya penguatan lembaga demokratis, kesadaran politik masyarakat, dan kerja sama internasional dalam menjaga nilai-nilai demokrasi di tengah gelombang otoritarianisme global.  
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024