Fenomena polarisasi sosial yang semakin meningkat di era media sosial menjadi sorotan penting dalam kajian sosiologi kontemporer. Media sosial, sebagai ruang interaksi virtual, tidak hanya berperan sebagai sarana komunikasi, tetapi juga sebagai arena reproduksi konflik sosial. Polarisasi yang terjadi seringkali dipicu oleh perbedaan identitas, kepentingan, serta penyebaran informasi yang terfragmentasi, yang dapat memperkuat sikap intoleransi dan konflik antar kelompok. Penelitian ini menggunakan perspektif teori sosiologi klasik dan kontemporer untuk menganalisis struktur sosial yang mendasari terjadinya polarisasi dan konflik sosial di platform media sosial. Pendekatan struktural fungsional menyoroti bagaimana norma, peran, dan institusi sosial berinteraksi dalam membentuk kohesi maupun ketegangan sosial, sementara perspektif konflik menekankan dominasi, ketidaksetaraan, dan pertentangan kepentingan sebagai pendorong utama polarisasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa struktur sosial yang kompleks, dikombinasikan dengan mekanisme algoritma media sosial, dapat memperkuat segregasi informasi dan menimbulkan eskalasi konflik. Temuan ini menegaskan pentingnya pemahaman sosiologis terhadap dinamika sosial digital sebagai langkah preventif untuk meminimalkan dampak negatif polarisasi sosial.
Copyrights © 2025