Kerja kelompok sudah menjadi bagian penting dari aktivitas kuliah, tapi dalam praktiknya, tidak semua mahasiswa terlibat secara seimbang. Selalu saja ada anggota kelompok yang hanya ikut nama, tapi tidak benar-benar ambil bagian dalam menyelesaikan tugas. Inilah yang dikenal dengan istilah social loafing, yaitu ketika seseorang cenderung mengurangi kontribusi karena merasa tanggung jawabnya bisa dibagi rata ke anggota lain. Penelitian ini melibatkan 54 mahasiswa dari berbagai fakultas di Universitas Islam Negeri Sumatera Utara. Hasil menunjukkan bahwa 88,9% responden pernah berada dalam kelompok yang anggotanya tidak aktif. Hal ini membuat mahasiswa lain merasa terbebani, dan semangat kerja kelompok pun ikut menurun. Alasan paling umum dari kurangnya kontribusi adalah tidak peduli terhadap tugas. Untuk mengatasi situasi ini, mayoritas mahasiswa menyarankan agar sejak awal tugas dibagi dengan jelas, ada komunikasi terbuka, dan dosen ikut mengevaluasi kinerja setiap anggota. Penelitian ini menunjukkan bahwa social loafing bisa dicegah jika kelompok dibangun dengan rasa tanggung jawab yang adil, saling menghargai, dan memiliki aturan main yang disepakati sejak awal.
Copyrights © 2025