Penelitian ini menganalisis peran kepemimpinan humanistik dan etis dalam meningkatkan kepuasan kerja karyawan pada industri kelapa sawit di Provinsi Riau, Indonesia. Menggunakan pendekatan studi kualitatif dengan metode deskriptif, data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi terhadap 12 informan dari dua pabrik sawit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan otoriter menciptakan komunikasi satu arah, motivasi berbasis tekanan, dan keterlibatan kerja yang rendah. Sebaliknya, gaya kepemimpinan yang partisipatif dan empatik membangun lingkungan kerja yang suportif, meningkatkan motivasi intrinsik, serta memperkuat loyalitas karyawan. Temuan ini menegaskan pentingnya reformasi gaya kepemimpinan menuju model yang lebih etis, adaptif, dan kontekstual, khususnya di sektor padat karya yang menghadapi tantangan keberlanjutan. Penelitian ini memberikan kontribusi terhadap literatur tentang hubungan antara kepemimpinan dan kesejahteraan kerja serta menawarkan implikasi praktis bagi pengembangan kebijakan sumber daya manusia di sektor perkebunan
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025